FILSAFAT BARAT ABAD YUNANI KLASIK
Pada periode yunani Klasik ini
semakin besar minat orang terhadap filsafat.Aliran yang mengawali periode
yunani Klasik ini adalah Sofisme ini berasal dari kata sophos yang artinya
cerdik pandai.Keahliannya dalam bidang bahasa, politik, retorika dan paling
utama tentang kosmos.Antara kaun sofis dengan Socrates mempunyai hubungan yang
erat sekali. Mereka hidup Sezaman, pokok permasalahan pemikiran mereka juga
sama, yaitu manusia. perbedaan antara kaun sofis dan Socrates adalah bahwa
pemikiran filsafat Socrates sebagai suatu reasi dan kritik terhadap pemikiran
kaum Sofis.
Istilah Sofis yang berasal dari kata sophists mempunyai pengertian seorang sarjana atau cendikiawan. terdapat tiga faktor yang mendorong munculnya kaum Sofis, yaitu sebagai berikut :
Istilah Sofis yang berasal dari kata sophists mempunyai pengertian seorang sarjana atau cendikiawan. terdapat tiga faktor yang mendorong munculnya kaum Sofis, yaitu sebagai berikut :
- Perkembangan secara pesat kota Athena dalam bidang politik dan ekonomi.
- Kota Athena sebagai pusat politik sehingga peranan pendidikan sangat penting untuk mendidik kaum mudanya.
- Terbukanya masyarakat yunani terhadap budaya luar akan membuat orang - orang yunani menjadi dinamis dan berkembang.
Salah satu Safisme adalah Georgias (
480 - 380 SM ). Ialahir di Leontinni,
Sicilia. Menurut pendapatnya yang penting adalah bagaimana dapat meyakinkan
orang lain agar menerima pendapat kita. Pemikirannya yang penting adalah :
- Mencari keterangan tentang asal usul yang ada.
- Bagaimana peran manusia sebagai mahluk yang mempunyai kehendak berfikir.
- Norma yang sifatnya umum tidak ada, yang ada norma yang individualitas ( subjektivisme ).
- Bahwa kebenaran tidak dapat diketahui sehingga ia penganut skeptisisme.
Aspek positif adanya aliran Sopisme
akan mempengaruhi terhadap kebudayaan yunani, yaitu suatu revolusi
intelektual, dan mengangkat manusia sebagai objek pemikiran filsafat. Aspek
negatifnya aliran sofisme membawa pengaruh yang tidak baik terhadap kebudayaan
yunani.
a. ) Socrates
Ia seorang pemahat Sophroniscos, dan ibunya bernama phairnarete yang pekerjaannya sebagai seorang bidan. Istrinya bernama Xantipe yang di kenal sebagai seorang judes ( galak dan keras ). Setiap mengajarkan pengetahuannya Socrates tidak memungut bayaran kepada murid - muridnya. Maka ia kemudian oleh kaum Sofis sendiri di tuduh memberikan ajaran barunya, merusak para moral pemuda dan menantang kepercayaan Negara. Kemudian ia di tangkap dan akhirnya di hukum mati dengan minum racun pada umur 70 tahun yaitu pada tahun 399 SM. Pemikiran filsafatnya untuk menyelidiki manusia secara keseluruhan yaitu dengan menghargai nilai - nilai jasmanih dan rohaniah keduanya tidak dapat di pisahkan karena dengan keterkaitan kedua hal tersebut banyak nilai yang di hasilkan.
b. ) Plato ( 427 - 347 SM )
Ia lahir di Athena, dengan nama asli Aristocles, ia belajar filsafat dari Scrates, Phytagoras, Heracleitos, Elia. Sebagai titik tolak pemikiran filsafatnya, ia mencoba menyelesaikan permasalahan lama yaitu : mana yang benar dan berubah ( Heracleitos ) atau yang tetap ( paramenidas ). Pengetahuan yang di peroleh lewat indra di sebutnya pengetahuan akal.
Dunia ide dan dunia pengalaman plato menerangkan bahwa manusia itu sesungguhnya berada dalam dua dunia, yaitu dunia pengalaman yang bersifat tidak tetap. Dunia yang sesungguhnya atau dunia realitas itu adalah dunia ide. Plato mengemukakan bahwa terdapat beberapa masalah bagaimana manusia yang tidak pantas apabila tidak mengetahuinya.
Masalah tersebut sebagai berikut :
a. ) Socrates
Ia seorang pemahat Sophroniscos, dan ibunya bernama phairnarete yang pekerjaannya sebagai seorang bidan. Istrinya bernama Xantipe yang di kenal sebagai seorang judes ( galak dan keras ). Setiap mengajarkan pengetahuannya Socrates tidak memungut bayaran kepada murid - muridnya. Maka ia kemudian oleh kaum Sofis sendiri di tuduh memberikan ajaran barunya, merusak para moral pemuda dan menantang kepercayaan Negara. Kemudian ia di tangkap dan akhirnya di hukum mati dengan minum racun pada umur 70 tahun yaitu pada tahun 399 SM. Pemikiran filsafatnya untuk menyelidiki manusia secara keseluruhan yaitu dengan menghargai nilai - nilai jasmanih dan rohaniah keduanya tidak dapat di pisahkan karena dengan keterkaitan kedua hal tersebut banyak nilai yang di hasilkan.
b. ) Plato ( 427 - 347 SM )
Ia lahir di Athena, dengan nama asli Aristocles, ia belajar filsafat dari Scrates, Phytagoras, Heracleitos, Elia. Sebagai titik tolak pemikiran filsafatnya, ia mencoba menyelesaikan permasalahan lama yaitu : mana yang benar dan berubah ( Heracleitos ) atau yang tetap ( paramenidas ). Pengetahuan yang di peroleh lewat indra di sebutnya pengetahuan akal.
Dunia ide dan dunia pengalaman plato menerangkan bahwa manusia itu sesungguhnya berada dalam dua dunia, yaitu dunia pengalaman yang bersifat tidak tetap. Dunia yang sesungguhnya atau dunia realitas itu adalah dunia ide. Plato mengemukakan bahwa terdapat beberapa masalah bagaimana manusia yang tidak pantas apabila tidak mengetahuinya.
Masalah tersebut sebagai berikut :
- Manusia itu mempunyai Tuhan sebagai penciptanya.
- Tuhan itu mengetahui segala sesuatu yang di perbuat manusia.
- Tuhan hanya dapat di ketahui dengan cara negative, tidak ada ayat, tidak ada anak dan lain - lain.
- Tuhanlah yang menjadikan alam ini dari tidak mempunyai peraturan menjadi mempunyai peraturan.
Sebagai puncak pemikirannya filsafat adalah pemikirannya tentang negara yang tertera dalam polites dan Nomi. Konsep nya tentang etika sama dengan socrates, yaitu bahwa tujuan hidup manusia adalah hidup yang baik ( eudaiminia arau well - beig ) Menurut Plato, Di dalam negara yang ideal terdapat tiga golongan sebagai berikut :
- Golongan yang tertinggi ( para penjaga, para filsuf )
- Golongan pembantu ( prajurit, yang bertugas menjaga keamanan Negara )
- Golongan rakyat biasa ( petani, pedangang, tukang )
Tugas negarawan adalah menciptakan
keselarasan antara semua keahlian dalam Negara ( Polis ) sehingga mewujudkan
keseluhan yang harmonis. Apabila suatu negara telah mempunyai undang - undang
dasar, bentuk pemerintahan yang paling baik adalah munarki, sementara itu,
apabila suatu negara belum mempunyai undang - undang dasar, maka bentuk
pemerintah demokrasi.
c. ) Aristoteles ( 384 - 322 SM )
Ia dilahirkan di Strageira, yunani utara pada tahun 384 SM. Karya - karya Aristoteles berjumlah 8 pokok bahasan itu sebagai berikut :
c. ) Aristoteles ( 384 - 322 SM )
Ia dilahirkan di Strageira, yunani utara pada tahun 384 SM. Karya - karya Aristoteles berjumlah 8 pokok bahasan itu sebagai berikut :
- Logika terdiri dari : Categoriac ( kategori - kategori ); De Interpretatio ( perihal penafsiran ); Analytics priora ( analitika logika yang lebih dahulu ); Analytica posteriora ( analisa logika yamg kemudian ); Topica ; De Sophistics Elenchis ( tentang cara beragumantasi kaum Sofis ).
- Filsafat alam, terdiri dari ; Phisica ; De Caelo ( perihal langit ) ; De Generatione Meteorologica ( ajaran - ajaran badan - badan jagad raya ).
- Psikologi, terdiri dari ; De anima ( perihal jiea ); parya Naturalia ( karangan - karangan kecil tentang pokok - pokok alamiah ).
- Biologi terdiri dari ; De patribus Animalium ( perihal bagian - bagian binatang ); De Mutu Animalium ( perihal gerak binatang ); De Generatione Animalium ( perihal kejadian - kejadian binatang ).
- Metafisika oleh Aristoteles dinamakan sebagai filsafat pertama atau theologica,
- Etika , terdiri dari ; Ethica Nicomachea ; Magna Eudemia ; Magna Moralia ( karangan besar tentang alam ).
- Politik dan ekonomi ( Politics dan Economics ).
- Rhetorica dan poetica ( Retorica dan poetika ).
Berikut ini di uraikan tentang beberapa
pemikiran Aristoteles yang terdiri dari :
1. Ajarannya tentang logik.
Suatu pengertian memuat dua golongan, yaitu subtansi dan aksidensi. dan dari golongan tersebut terurai menjadi sepuluh macam kategori, yaitu :
1. Ajarannya tentang logik.
Suatu pengertian memuat dua golongan, yaitu subtansi dan aksidensi. dan dari golongan tersebut terurai menjadi sepuluh macam kategori, yaitu :
- Substansi ( manusia binatang )
- Kuantitas ( marah, baik )
- Kualitas ( marah baik )
- Ralasi ( manusia )
- Tempat (a di rumah, di pasar )
- waktu ( sekarang, besok )
- Keadaan ( duduk, berjalan )
- Mempunyai ( berpakaian, bersuami )
- Berbuat ( membaca, menulis ) menderita ( terpotong, Tergilas )
2. Ajarannya tentang
sillogisme
3. Ajarannya tentang pengelompokan ilmu pengetahuan menjadi tiga golongan.
4. Ajarannya tentang potensia dan dinamika adalah suatu unsur yang menjadi permacaman, sementara itu,
marfe adalah unsur yang menjadi dasar kesatuan.
5. Ajarannya tentang pengenalan.
6. Ajarannya tentang logika
7. Ajarannya tentang Negara
d. Filsafat Hellenisme
Lima abad sepeninggalannya Aristoteles terjadi kekosongan sehingga tidak ada ahli pikir yang menghasilkan buah pemikirannya filsafatnya seperti aristoteles dan plato, sampai munculnya filosof Plotinus ( 204 - 270 ) lima abad dari kekosongan di atas diisi oleh aliran - aliran besar seperti Epikurisme, Stoaisme, Skeptisisme, dan Neoplatonisme ). Menurut sejarah filsafat, masa sesudah ( Aristoteles ) disebut Hellenisme. Filsafat hellenisme ini di mulai pada masa pemerintahan Alexander Agung ( 356 -23 SM ) atau Iskandar Zulkarnain, Raja Macedonia.
1. Epicurisme
Sebagai tokonya Epicurus ( 341 - 271 SM ), lahir di samos dan mendapatkan pendidikan di Athena Pokok ajaranya adalah sebagaimana agar manusia agar manusia itu dalam hidupnya bahagia. Epicurisme bahwa agar manusia dalam hidupnya bahagia terlebih dahulu harus memperoleh ketenangan jiwa ( Atraxia ). Terdapat tiga ketakutan dalam diri manusia, yaitu : manusia takut pada kemarahan dewa, manusia takut pada kematian dan manusia takut terhadap nasib.
2. Stoaisme3. Ajarannya tentang pengelompokan ilmu pengetahuan menjadi tiga golongan.
4. Ajarannya tentang potensia dan dinamika adalah suatu unsur yang menjadi permacaman, sementara itu,
marfe adalah unsur yang menjadi dasar kesatuan.
5. Ajarannya tentang pengenalan.
6. Ajarannya tentang logika
7. Ajarannya tentang Negara
d. Filsafat Hellenisme
Lima abad sepeninggalannya Aristoteles terjadi kekosongan sehingga tidak ada ahli pikir yang menghasilkan buah pemikirannya filsafatnya seperti aristoteles dan plato, sampai munculnya filosof Plotinus ( 204 - 270 ) lima abad dari kekosongan di atas diisi oleh aliran - aliran besar seperti Epikurisme, Stoaisme, Skeptisisme, dan Neoplatonisme ). Menurut sejarah filsafat, masa sesudah ( Aristoteles ) disebut Hellenisme. Filsafat hellenisme ini di mulai pada masa pemerintahan Alexander Agung ( 356 -23 SM ) atau Iskandar Zulkarnain, Raja Macedonia.
1. Epicurisme
Sebagai tokonya Epicurus ( 341 - 271 SM ), lahir di samos dan mendapatkan pendidikan di Athena Pokok ajaranya adalah sebagaimana agar manusia agar manusia itu dalam hidupnya bahagia. Epicurisme bahwa agar manusia dalam hidupnya bahagia terlebih dahulu harus memperoleh ketenangan jiwa ( Atraxia ). Terdapat tiga ketakutan dalam diri manusia, yaitu : manusia takut pada kemarahan dewa, manusia takut pada kematian dan manusia takut terhadap nasib.
Sebagai tokonya adalah Zeno ( 366 - 264 SM ) yang berasal dari Citium, Cyprus. pokok ajarannya adalah sebagai manusia dalam hidupnya dapat bahagia. Untuk mencapai kebahagian tersebut manusia harus harmonis terhadap dunia ( alam ) dan harmonis terhadap dirinya sendiri.
3. Skeptisisme
Tokoh Skeptisisme adalah Pyrrhe ( 360 - 270 SM ). pokok ajarannya adalah bagaimana cara manusia agar dapat hidup berbahagia. Hal ini menengarai bahwa sebagian besar manusia itu hidupnya tidak bahagia, sehingga manusia sukar sekali mencapai kebijaksanaan.
4. Neoplatonisme
Tokony adalah Plotinus dan Ammonius. Plotinus ( 202 - 270 SM ) lahir di Lykopolis, Mesir. Titik tolak pemkirannya filsafatnya adalah bahwa asas yang menguasai segala sesuatu adalah satu. pemikirannya, kerena tuhan di anggap kebaikan tertinggi dan sekaligus menjadi tujuan semua kehendak, karena Zaman Neoplatonisme ini di warnai oleh agama, maka zaman ini di sebut sebagai zaman mistik.
FILSAFAT BARAT ABAD PERTENGAHAN
Giliran selanjutnya adalah warisan peradaban yunani jatuh ketangan kekuasaan Romawi. Di dalam masa pertumbuhan dan perkembangan filsafat Eropa ( kira- kira selama 5 abad ) belum memunculkan ahli fikir ( filosof ), akan tetapi selama abad ke - 6 Masehi, barulah muncul ahli pikir yang mengadakan penyelidikan filsafat, yang mengawali kelahiran ffilsafat abad perengahan.
Filsafat barat abad perrtengahan ( 474 - 1492 ) juga dapat di katakan sebagai "abad gelap" ciri - ciri pemikiran filsafat barat abad pertengahan adalah :
- Cara berfilsafatnya di pimpin oleh gereja.
- Berfilsafat di dalam lingkungan ajaran Aristoteles.
- Berfilsafat dengan pertolongan Agustinus dan lain - lain.
a. ) Masa Patristik
Istilah Paristic berasal dari kata latin atau bapak, yang artinya para pemimpin gereja. pada masa ini muncul upaya untuk membela agama kristen, yaitu para apologis ( pembela iman kristen ) dengan kesadarannya membela iman kristen tersebut adalah Justinus Martir. Irenaesus, Klemens, Origenes, Gregorisu, Nissa, Diosius Arepagos, Tertillianus, Arepagos, Aurelius Agustinus.
1. Justinus Martir
Menurut pendapatnya, agama Kristen bukan agama baru karena kristen lebih tua dari filsafat yunani, dan nabi musa di anggap sebagai awal kedatangan kristen padahal. Musa hidup sebelum Socrates dan plato. Orang - orang yunani terpengaruh oleh demon dan setan. Demon atau setan tersebut dapat mengubah pengetahuan yang benar kemudian di palsukan. Agama kristen lebih bermutu di bandingkan dengan filsafat yunani. Demikian pembelaan Justinuus Martir.
2. Klemens ( 150 - 215 )
pokok - pokok pemikirannya adalah memberikan memberikan batasan - batasan terhadap ajaran kristen untuk diri dari otoritas filsafat yunani, memerangi ajaran yang anti terhadap kristen dengan menggunakan filsafat yunani, dan bagi orang kristen, filsafat di pakai untuk membela agama kristen, dan memikirkan secara mendalam.
3. Tertullianus ( 160 - 222 )
Baginya berpendapat bahwa wahyu Tuhan sudalah cukup. tidak ada hubungan antara teologi dengan filsafat, tidak ada hubungan antara Yerusalam ( pusat agama ) dengan yunani ( pusat filsafat ). Ia mengatakan bahwa di bandingkan dengan cahaya kristen, segala yang di katakan filosof yunani di anggap tidak penting. kan tetapi lama kelamaan, Terullianus akhirnya menerima filsafat sebagai cara berfikir ]yang rasional, karena berfikir rasional di perlukan sekali.
b. Masa Skolastik
Istilah Skolastik adalah kata yang berasal dari kata school yang berarti sekolah. Jadi, Skolastik aliran atau berkaitan dengan sekolah. terdapat beberapa pengertian dari corak khas skolantik, yaitu: filsafat yang mempunyai corak semata - mata agama, filsafat yang menghadapi pada teologi atau filsafat yang rasional, suatu sistem filsafat yang termasuk dalam jajaran pengetahuan alam kodrat dan merupakan filsafat Nasrani karena banyak di pengaruhi oleh ajaran gereja. Filsafat Skolastikat ini dapat berkembang d tumbuhan karena beberapa faktor di antaranya faktor religus. Masa Skolastikat terbagi menjadi tiga periode, yaitu :
1. Skolastik Awal ( berlangsung dari tahun 800 - 1200 )
Zaman ini merupakan zaman baru bagi bangsa eropa. hal ini di tandai dengan Skolastik yang di dalamnya banyak di upayakan perkembangan ilmu pengetahuan di sekolah - sekolah. Kurikulum ajarannya meliputi studi duniawi atau Artesliberales meliputi tata bahas, retorika, dialetika, ( seni berdiskusi ), ilmu hitung, ilmu ukur, ilmu perbintangan dan music. Diantara toko - tokonya adalah Aquinas ( 735 - 805 ), Peter Lombard ( 1100 - 1160 ), Jhon Salisbury ( 1115 - 1180 ).
2. Skolastik puncak berlangsung pada tahun ( 1200 - 1300 )
Masa ini merupakan masa kejayaan Skolastik yang berlangsung dari tahun 1200 - 1300 dan masa ini juga di sebut masa berbunga. faktor - faktor mengapa masa skolastik mencapai pada puncaknya, yaitu ;
Istilah Paristic berasal dari kata latin atau bapak, yang artinya para pemimpin gereja. pada masa ini muncul upaya untuk membela agama kristen, yaitu para apologis ( pembela iman kristen ) dengan kesadarannya membela iman kristen tersebut adalah Justinus Martir. Irenaesus, Klemens, Origenes, Gregorisu, Nissa, Diosius Arepagos, Tertillianus, Arepagos, Aurelius Agustinus.
1. Justinus Martir
Menurut pendapatnya, agama Kristen bukan agama baru karena kristen lebih tua dari filsafat yunani, dan nabi musa di anggap sebagai awal kedatangan kristen padahal. Musa hidup sebelum Socrates dan plato. Orang - orang yunani terpengaruh oleh demon dan setan. Demon atau setan tersebut dapat mengubah pengetahuan yang benar kemudian di palsukan. Agama kristen lebih bermutu di bandingkan dengan filsafat yunani. Demikian pembelaan Justinuus Martir.
2. Klemens ( 150 - 215 )
pokok - pokok pemikirannya adalah memberikan memberikan batasan - batasan terhadap ajaran kristen untuk diri dari otoritas filsafat yunani, memerangi ajaran yang anti terhadap kristen dengan menggunakan filsafat yunani, dan bagi orang kristen, filsafat di pakai untuk membela agama kristen, dan memikirkan secara mendalam.
3. Tertullianus ( 160 - 222 )
Baginya berpendapat bahwa wahyu Tuhan sudalah cukup. tidak ada hubungan antara teologi dengan filsafat, tidak ada hubungan antara Yerusalam ( pusat agama ) dengan yunani ( pusat filsafat ). Ia mengatakan bahwa di bandingkan dengan cahaya kristen, segala yang di katakan filosof yunani di anggap tidak penting. kan tetapi lama kelamaan, Terullianus akhirnya menerima filsafat sebagai cara berfikir ]yang rasional, karena berfikir rasional di perlukan sekali.
b. Masa Skolastik
Istilah Skolastik adalah kata yang berasal dari kata school yang berarti sekolah. Jadi, Skolastik aliran atau berkaitan dengan sekolah. terdapat beberapa pengertian dari corak khas skolantik, yaitu: filsafat yang mempunyai corak semata - mata agama, filsafat yang menghadapi pada teologi atau filsafat yang rasional, suatu sistem filsafat yang termasuk dalam jajaran pengetahuan alam kodrat dan merupakan filsafat Nasrani karena banyak di pengaruhi oleh ajaran gereja. Filsafat Skolastikat ini dapat berkembang d tumbuhan karena beberapa faktor di antaranya faktor religus. Masa Skolastikat terbagi menjadi tiga periode, yaitu :
1. Skolastik Awal ( berlangsung dari tahun 800 - 1200 )
Zaman ini merupakan zaman baru bagi bangsa eropa. hal ini di tandai dengan Skolastik yang di dalamnya banyak di upayakan perkembangan ilmu pengetahuan di sekolah - sekolah. Kurikulum ajarannya meliputi studi duniawi atau Artesliberales meliputi tata bahas, retorika, dialetika, ( seni berdiskusi ), ilmu hitung, ilmu ukur, ilmu perbintangan dan music. Diantara toko - tokonya adalah Aquinas ( 735 - 805 ), Peter Lombard ( 1100 - 1160 ), Jhon Salisbury ( 1115 - 1180 ).
2. Skolastik puncak berlangsung pada tahun ( 1200 - 1300 )
Masa ini merupakan masa kejayaan Skolastik yang berlangsung dari tahun 1200 - 1300 dan masa ini juga di sebut masa berbunga. faktor - faktor mengapa masa skolastik mencapai pada puncaknya, yaitu ;
- Adanya penngaruh dari Aristoteles, bnu Rusyd, Ibnu sina sejak abad ke 12
- Tahun 1200 didirikan di universitas al, amater di Prancis.
- Berdirinya ordo - ordo.
memegang peranan dibidang filsafat
dan teologi, seperti Albertus De Grote, Thomas Aqinas, Bonaventura, J.D.
Scouits. William Ocham.
3. Skolastik Akhir ( Berlangsung dari tahun ( 1300 - 1450 )
Masa ini di tandai dengan adanya rasa jemu segala macam pemikiran filsafat yang menjadi kiblatnya sehingga memperlihatkan stagmnasi ( kemandegan ). Diantara tokoh - tokonya adalah William Ockham ( 1285 - 1349 ), Nicolaus Cusasus ( 1401 - 1464 )
William Ockhman berpendapat bahwa, pemikiran manusia hanya dapat mengetahui barang - barang atau kejadian - kejadian individual. Ia membantah anggapan Skolastik bahwa logika dapat membuktikan Dokterin teologis.
Nicolaus Cusasus, Ia sebagai tokoh pemikir yang berada paling akhir masa skolastik. Menurut pendapatnya terdapat tiga cara untuk mengenal yaitu lewat indra, akal dan intuisi. Pemikiran nicolas ini sebagai upaya mempersatukan seluruh pemikiran abad pertengahan yang di buat ke sintesis yang lebih luas.
4. Skolastik Arab ( islam )
Tokoh yang termasuk para ahli fikir islam yaitu Al - farabi, Ibu sina, Al - Kindi, Ibnu Rusyd. peranan para ahli pikir tersebut besar sekali, yaitu sebagian sampai pertegahan abad ke - 12 orang - orang barat belum pernah mengenal filsafat Aristoteles, orang - orang barat mengenal Aristoteles berkat tulisan dari para ahli pikir islam, skolastik islamlah yang membawakan perkembangan Skolastik islam.
5. Masa Peralihan
pada masa peralihan ini di isi dengan gerakan kerohanian yang bersifat pembaharuan. Masa peralihan ini di tandai dengan munculnya Renaissance, Humanisme dan Reformasi yang berlangsung pada Abad ke - 14 hingga 16 Renaissance atau kelahiran kembali di eropa merupakan suatu gelombang kebudayaan dan pemikiran yang di mulai dari italia. Diantara tokoh - tokohnya adalah Leonardo Da Vinci, Michelangelo, Machiavelli dan Giordanio.
3. Skolastik Akhir ( Berlangsung dari tahun ( 1300 - 1450 )
Masa ini di tandai dengan adanya rasa jemu segala macam pemikiran filsafat yang menjadi kiblatnya sehingga memperlihatkan stagmnasi ( kemandegan ). Diantara tokoh - tokonya adalah William Ockham ( 1285 - 1349 ), Nicolaus Cusasus ( 1401 - 1464 )
William Ockhman berpendapat bahwa, pemikiran manusia hanya dapat mengetahui barang - barang atau kejadian - kejadian individual. Ia membantah anggapan Skolastik bahwa logika dapat membuktikan Dokterin teologis.
Nicolaus Cusasus, Ia sebagai tokoh pemikir yang berada paling akhir masa skolastik. Menurut pendapatnya terdapat tiga cara untuk mengenal yaitu lewat indra, akal dan intuisi. Pemikiran nicolas ini sebagai upaya mempersatukan seluruh pemikiran abad pertengahan yang di buat ke sintesis yang lebih luas.
4. Skolastik Arab ( islam )
Tokoh yang termasuk para ahli fikir islam yaitu Al - farabi, Ibu sina, Al - Kindi, Ibnu Rusyd. peranan para ahli pikir tersebut besar sekali, yaitu sebagian sampai pertegahan abad ke - 12 orang - orang barat belum pernah mengenal filsafat Aristoteles, orang - orang barat mengenal Aristoteles berkat tulisan dari para ahli pikir islam, skolastik islamlah yang membawakan perkembangan Skolastik islam.
5. Masa Peralihan
pada masa peralihan ini di isi dengan gerakan kerohanian yang bersifat pembaharuan. Masa peralihan ini di tandai dengan munculnya Renaissance, Humanisme dan Reformasi yang berlangsung pada Abad ke - 14 hingga 16 Renaissance atau kelahiran kembali di eropa merupakan suatu gelombang kebudayaan dan pemikiran yang di mulai dari italia. Diantara tokoh - tokohnya adalah Leonardo Da Vinci, Michelangelo, Machiavelli dan Giordanio.
FILSAFAT MODERN
Zaman modern di mulai sejak adanya krisis zaman pertengahan selama dua abad ( abad ke 14 dan abad ke - 15 ), yang di tandai dengan dengan munculnya gerakan Renaissance. Renaissance akan banyak memberikan segala aspek realitas. Bermula dari William Ockham ( 1925 - 1329 ), yang mengetegahkan via moderena ( jalan modern ) dan Via antique ( jalan kuno ). Akibatnya manusia di dewa - dewakan, manusia tidak lagi memutuskan pemikiranya kepada tuhan dan surga. Dalam era filsafat modern munculnya berbagai aliran pemikiran : Rasionalisme, Empirisme, Idealisme, Psitivisme, Evolusiopnis, Materalisme, Neo - Kantianisme, Pragmatisme, Filsafat Hidup, Fenomologi, Eksistensialisme, dan Neo - Thomisme.
a. Rasionalisme
Rasionalisme dipelopori oleh Rene Descartes ( 1596 - 1650 ) yang di sebutnya sebagai bapak filsafat modern. yang harus di pandang sebagai hal yang besar apa yang jelas dan terpilah - pilah, ( clear and distinctively ). Latar h]belakang munculnya Rasionalisme adalah keinginan untuk membebaskan diri dari segala pemikiran tradisional ( skolastik ).
b. Empirisme
Sebagai tokohnya adalah Thomas Hobbes, Jhon Locke, dan David Hume. Kemundian beraggapan bahwa pengetahuan yang bermanfaat, pasti dan benar hanya di peroleh lewat indra ( pemimpin ), dan empirilah satu - satunya sumber pengetahuan.
c. Kritisisme
Aliran ini muncul pada abad ke - 18. Zaman ini disebut sebagai zaman pencerahan ( Aufklarung ). Sebagai latar belakangnya, manusia melihat adanya kemajuan ilmu pengetahuan ( ilmu pasti, Biologi, filsafat dan sejarah ) telah mencapai hasil yang menggembirakan. Isac Newton ( 1642 - 1727 ) memberikan dasar - dasar berfikir dan mendiskusikan, yaitu pemikiran yang bertitik tolak pada gejala dan mengembalikan kepada dasar - dasar umum.
d. Idelisme
Pelopor idealisme J.G Fichte ( 1762 - 1814 ), F. W. J Scheling ( 1775 - 1854 ), G. Wf Hegel 1770 - 1831 ) mereka merasa puas tentang ilmu pengetahuan yang di batasi secara kritis. Artinya gerak yang menimbulkan tesis, Kemudian menimbulkan anti tesis ( gerak yang bertentangan ), kemudian timbul sintesis yang merupakan tesis baru, yang nantinya menimbulkan antihesis dan seterusnya. inilah yang di sebut dealetika.
e. Positivisme
Filsafat positifisme lahir pada abad ke- 19 maksud positif adalah segala gejala dan segala yang tampak seperti apa adanya, sebatas pengalaman - pengalaman objektif. tokohnya yaitu Aguste Comte 1798 - 1857 ), Jhon S. Mil ( 1806 - 1873 ).
f. Evolusionisme
Aliran ini dipelopori oleh seorang Zoology yang mempunyai pengaruh saat ini yaitu, Charles Robert Darwin ( 1809 - 1882 ). Ia mendominasi pemikiran filsafat abad ke - 19. pada tahun 1838 ia membaca bukunya Malthus An Essay on the Priciple of population.
g. Materealisme
Seorang tokoh lagi ( Metrealisme Alam ) adalah Ludwing Feueurbach ( 1804 - 1872 ) sebagai pengikut Hegel, mengemukakan pendapat bahwa baik pengetahuan maupun tindakan berlaku adagium, artinya terimalah dunia yang ada, bila menolak agama / metafisika.
h. Neo - Kantianisme
Banyak filosof jerman yang tidak puas terhadap Matrealisme, Positivisme, dan Idealisme. Mereka ingin kembali ke filsafat kritis. Tokohnya antara lain Wilhelm Windelband ( 1848 - 1915 ) Herman Cohen ( 1842 - 1818, ) Paul Natrop ( 1854 - 1924 ).
i. Pragmatisme
Pragmatisme berasal dari kata pragma yang artinya guna. Maka Pragmatism adalah suatu aliran yang benar adalah apa saja yang membuktikan dirinya sebagai yang benar dengan akibat - akibat yang bermanfaat secara praktis. Tokohnya adalah William James ( 1842 - 1910 ) lahir di new york, memperkenalkan tentang pramatisme kepada dunia. Ia di ahli bidang seni, psikologi, anatomi, fisiologi, dan filsafat.
j. Filsafat Hidup
Tokohnya adalah Henry Bergson ( 1859 - 1941 ). Pada mulanya ia belajar matematika dan fisika terjun ke dalam filsafat. Pemikirannya, alam semesta ini merupakan suatu organisme yang kreatif, tetapi perkembangannya tidak sesuai dengan positivisme impikasi logis.
k. Fenomenologi
Fenomelogi berasal dari kata fenomena yang artinya gejala, yaitu suatu hal yang tidak nyata. Dan lebih penting dalam filsafat fenomenologi sebagai sumber yang berfikir kritis. Tokohnya adalah Edmund Husserl ( 1839 - 1939 ). pemikirannya adalah objek / benda harus di beri kesempatan untuk berbicara yaitu dengan cara deskriftif fenomennologis yang di dukung oleh metode deduktif.
l. Eksistensialisme
Kata Eksistensisialisme berasal dari kata eks ( keluar ) dan sintensi atau sisto ( menempatkan ). Eksistensialisme merupakan aliran filsafat yang memandang berbagai gejala yang berdasarkan eksitensinnya. Artinya, bagaimana manusia berada (bereksistensi ) dalam dunia. pelopornya adalah Soren Kierkegaard.
m. Neo Thomisme
Pada pertengahan abad ke - 19, gereja katolik banyak menganut paham Thoisme, yaitu aliran yang mengikuti paham Thomas Aguinas. Kemudian akhirnya menjadi suatu paham Thoisme, Yaitu : paham yang menganggap ajaran ( 2 ) paham menganggap bahwa walaupun ajaran Thomas telah sempurna, Tetapi masih terdapat hal - hal yang belum di bahas dan ( ke 3 ) paham yang menganggap ajaran Thomas harus di ikuti
KESIMPULAN
Perubahan jalan
pikiran dalam filosofi tidak terjadi sekonyong-konyong. Ini ternyata benar
dengan timbulnya Filosofi Klasik Yunani. Seperti dissebut di atas, aliran
sofisme mulai mengubah pandangan kemanusia sebagai makhluk yang
berpengetahuan dan berkemauan. Tetapi sofime terlalu mengemukakan pendirian
yang subyektif, relatif dan skeptis. Sebab itu tak mungkin ia menjadi suatu
sistim pengetahuan yang bulat. Sofisme tak lebih dari masa pendahuluan ke zaman
klasik.
Sistematis
periodisasi,masalah-masalah yang dihadapi
diajukan mendahului pembahasan masing-masing tokoh dan ajarannya, dan ini dengan
maksud untuk lebih jelas memberikan gambaran umum tentang ilmu filsafat, yang
sampai saat ini masih dianggap sebagai induk dari cabang-cabang ilmu
pengetahuan yang lain. Dua hal ini yang perllu mendapatkan perhatian adalah
pertama tentang penulisan tahun perkembangan pemikiran atau ajaran dan
penulisan nama-nama tokoh yang nampaknya terdapat tidak keseragaman di antara
sumber-sumber kepustakaan yang digunakan.
Tiga tokoh filosofi Yunani yakni,
Sokrates, Plato, Aristoteles.
1.SOCRATES (470 – 399 SM)
Dengan sekuat tenaga
ia menentang ajaran para sofis. Ia membela yang benar dan yang baik, sebagai
nilai-nilai yang obyektif yang harus di junjung tinggi oleh semua orang. Ia
seorang filsuf yang jujur dan berani. Ia dihukum mati dengan meminum cawan
berisi racun. Murid yang paling setia adalah Plato.
2. PLATO (427 – 347 SM)
Dilahirkan di Antena dalam kalangan bangsawan, ia mendirikan sekolah diberi
Akademia. Menurut Plato , manusia dapat dibandingkan orang tahanan, mereka
hanya melihat bayang-bayang yang dipantulkan dinding gua, namun setelah
dilepaskan mereka melihat cahaya matahari yang menyilaukan, dan orang yang
lepas tadi, masuk lagi ke dalam gua dan memberitahukan kepada teman-temannya
bahwa bayangan di dalam gua itu bukan realitas, Tapi realitas yang diceritakan
kepada teman-temannya dalam gua tidak dipercaya oleh mereka . Menurut plato
realitas seluruhnya seakan terbagi atas 2 dunia
(dunia yang terbuka dengan rasio dan dunia yang terbuka dengan pancaindra).
Dunia rasio terdiri dari ide-ide dan dunia pancaindra terdiri dari jasmani.Dunia yang ideal.
(yang terdiri dari ide-ide) merupakan obyek bagi rasio kita, Apabila dunia jasmani dengan cara yang tidak sempurna, maka filsuf harus sanggup melepaskan diri dari dunia jasmani agar sanggup memandang dunia ideal yang sempurna Dalam manusia terdapat terdapat jiwa dan tubuh, Sebelum dilahirkan dalam tubuh jasmani, jiwa sudah berada dan memandang ide-ide, sekarang jiwa merasa terkurung dalam tubuh dan senantiasa rindu akan memandang bahagia yang dinikmatinya sebelum lahir dalam tubuh, tetapi dalam eksistensi jasmani sekarang. Manusia sanggup pula memperoleh sedikit pengetahuan tentang ide-ide yang pernah dipandang dan ingatan itu dapat dihidupkan kembali sejauh manusia melepaskan diri dari dunia jasmani.
Dunia rasio terdiri dari ide-ide dan dunia pancaindra terdiri dari jasmani.Dunia yang ideal.
(yang terdiri dari ide-ide) merupakan obyek bagi rasio kita, Apabila dunia jasmani dengan cara yang tidak sempurna, maka filsuf harus sanggup melepaskan diri dari dunia jasmani agar sanggup memandang dunia ideal yang sempurna Dalam manusia terdapat terdapat jiwa dan tubuh, Sebelum dilahirkan dalam tubuh jasmani, jiwa sudah berada dan memandang ide-ide, sekarang jiwa merasa terkurung dalam tubuh dan senantiasa rindu akan memandang bahagia yang dinikmatinya sebelum lahir dalam tubuh, tetapi dalam eksistensi jasmani sekarang. Manusia sanggup pula memperoleh sedikit pengetahuan tentang ide-ide yang pernah dipandang dan ingatan itu dapat dihidupkan kembali sejauh manusia melepaskan diri dari dunia jasmani.
3. ARISTOTELES (384 – 322 SM)
Berasal dari Stageira di daerah thrake, Yunani utara, belajar dalam Akademi
Plato di Anthena, tinggal di sana sampai plato wafat. 2 tahun mengajar pangeran
Alexander Agung , lalu kemudian Ia mendirikan sekolah bernama Lykeion
(dilatinkan Lyceum) . Aristoteles lebih kearah ilmu pengetahuan yang sedapat
mungkin menyelidiki dan mengumpulkan data kongkret. Kritik tajam ditujukan pada
Plato tentang ide-ide, jadi manusia yang kongkret aja. Ia berpendapat setiap
jasmani terdiri 2 hal yaitu bentuk dan materi, Namun yang dimaksudkannya bentuk
materi dalam arti metafisika. Materi menurutnya adalah materi yang pertama
(hyle prote) . dengan kata pertama dimaksudkan bahwa meteri sama sekali tidak
ditentukan. Dengan kata pertama materi pertama selalu mempunyai salah satu
bentuk Bentuk (morphe) ialah perinsip yang menentukan. Karena materi pertama
suatu benda merupakan benda kongkret mempunyai kodrat tertentu,termasuk jenis
tertentu (pohon misalnya bukan binatang) dan akibatnya dapat di kenal oleh
rasio kita. Dengan itu kiranya jelas bahwa buat nya ilmu pengetahuan
dimungkinkan atas dasar bentuk yang terdapat dalam setiap benda kongkret. Teori
ini dinamakan Hilemorfisisme ( berdasarkan kata yunani Hyle dan morphe) menjadi
dasar ia melihat manusia. Sehingga bila manusia mati dapat disimpulkan maka
jiwanya pun mati.
DAFTAR PUSTAKA
Ali
Saipullah H.A, Drs, “Antara
Filsafat dan Pendidikan”,Usaha
Nasional, Surabaya,1980
Hatta, Muhammad, ”Alam Pikiran Yunani”, Tirtanas, Jakarta,1980
M.A.W., Brouwer, Drs., Heryadi., B.Ph., M.P. Sejarah
Fisafat Barat Modern dan Sejaman, Alumni, Bandung, 1986
http// www.scribdd.com
0 Komentar