BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan
dan pengembangan ilmu pengetahuan mensyaratkan dan memutlakkan adanya kegiatan
penelitian. Tanpa penelitian itu ilmu pengetahuan tidak dapat hidup.
Pada
pokoknya kegiatan penelitian merupakan upaya untuk merumuskan permasalahan,
mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut, dengan jalan menemukan fakta-fakta dan memberikan penafsirannya yang
benar. Tetapi lebih dinamis lagi penelitian dilakukan terus menerus untuk
memperbaharui lagi kesimpulan yang telah diketemukan. Tanpa usaha penelitian
itu ilmu pengetahuan akan berhenti, bahkan akan surut ke belakang.
Ilmu
pengetahuan berkembang atas dasar dilakukannya penelitian sedangkan penelitian
masalah bagi suatu penelitian tergantung dari suatu kepentingan tertentu. Maka
sebelum melakukan penelitian perlu diberi kejelasan nilai.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penelitian ilmiah?
2. Bagaimana kerangka berfikir ilmiah ?
3. Bagaimana struktur penulisan ilmiah ?
C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari
penelitian ilmiah.
2. Untuk mengetahui kerangka berfikir
berfikir ilmiah.
3. Untuk mengetahui struktur penulisan
ilmiah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Penelitian Ilmiah
Tulisan/karangan
pada hakikatnya merupakan organisasi ide/pesan secara tertulis. Jika kata itu
dikaitkan dengan kata ilmiah, maka hasil organisasi ide/pesan itu disebut
tulisan ilmiah. Tulisan ilmiah adalah tulisan yang didasari oleh hasil
pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut
metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya (keilmiahannya).
Penelitian
adalah terjemahan dari kata Inggris research. Dari itu ada juga ahli yang
menerjemahkan research sebagai riset. Research itu sendiri berasal dari kata
re, yang berarti “kembali” dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian
arti sebenarnya dari research atau riset adalah “mencari kembali”. Secara definisi
bahwa penelitian adalah suatu penyelidikan yang terorganisasi. Ilmiah yaitu
menggunakan metode dan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan yaitu sistematis dan
menggunakan metode penelitian dimana suatu hipotesis yang dirumuskan setelah
dikumpulkan data obyektif secara sistematis, dites secara empiris.
Penelitian
menggunakan metode ilmiah (scientific method) disebut penelitian ilmiah
(scientific research). Sehingga bisa dikatakan bahwa penelitian ilmiah adalah
suatu penyelidikan yang terorganisasi dengan menggunkan metode ilmiah. Dalam
penelitian ilmiah ini selalu ditemukan dua unsur penting, yaitu unsur
pengamatan (observasi) dan unsur nalar (reasoning). Unsur pengamatan merupakan
pengetahuan mengenai fakta-fakta tertentu yang diperoleh melalui kerja mata dengan
penggunaan persepsi. Nalar adalah suatu kekuatan arti dari fakta-fakta,
hubungan dan interelasi terhadap pengetahuan yang timbul.
Ilmu
pengetahuan berkembang sesuai dengan perkembangan kebutuhan manusia. Sedangkan
kebutuhan manusia adalah sesuatu yang berkembang di dalam dan bersama dengan
perkembangan kebudayaan. Maka manusia selalu berupaya untuk menemukan
prinsip-prinsip baru untuk mengantisipasi perubahan dan perkembangan
kebutuhannya yang disebut dengan penelitian.
B. Kerangka Berfikir Ilmiah
Kerangka
berfikir ilmiah merupakan landasan yang memberikan dasar-dasar pemikiran yang
lebih kuat sebagai tempat berdirinya hasil-hasil penelitian tersebut.
Towsand
mengatakan “bahwa manusia itu mempunyai sifat ingin tahu. Sedangkan di luar
dirinya ada kejadian-kejadian yang merangsang yaitu persoalan (masalah).
Hubungan antara rangsangan dari luar dan hasrat ingin tahu pada diri manusia
itulah penyebab kenapa manusia selalu bertanya dan akhirnya menyelidiki.”
Sedangkan Michael Bylear mengatakan “bahwa pada diri manusia ada sesuatu
kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan ini hanya bisa dicapai apabila ada
pengetahuan tentang kebutuhan itu. Sebelum ada pengetahuan tentang kebutuhan
itu harus diadakan penyelidikan untuk mengetahui kebutuhan itu sendiri.”
C.
Struktur Penulisan Ilmiah
1.
Pengajuan Masalah
Langkah
pertama dalam suatu penelitian ilmiah adalah mengajukan masalah. Satu hal yang
harus disadari bahwa suatu masalah tidak pernah berdiri sendiri dan disebabkan
faktor-faktor lain.
a. Latar Belakang Masalah
Dalam
suatu masalah selalu terdapat latar belakang dari suatu masalah tertentu.
Masalah adalah suatu hal yang tidak lazim terjadi.
b.
Identifikasi Masalah
Identifikasi
masalah merupakan suatu tahap permulaan
dari penguasaan masalah dimana suatu obyek dalam suatu jalinan situasi tertentu
dapat kita kenali sebagai suatu masalah.
c. Pembatasan Masalah
Permasalahan
harus dibatasi ruang lingkupnya, pembatasan masalah merupakan upaya untuk
menetapkan batas-batas permasalahan dengan jelas, yang memungkinkan kita untuk
mengidentifikasikan faktor mana saja yang termasuk ke dalam lingkup
permasalahan dan faktort mana yang tidak.
d.
Perumusan Masalah
Perumusan
masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan
apa saja yang ingin kita carikan jawabannya. Perumusan masalah merupakan
pernyataan yang lengkap dan terperinci mengenai ruang lingkup permasalahan yang
akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah.
e. Tujuan Penelitian
Setelah
masalah dirumuskan dengan baik maka seorang peneliti menyatakan tujuan
penelitiannya. Tujuan penelitian ini adalah pernyataan mengenai ruang lingkup
dan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan masalah yang telah dirumuskan.
f. Kegunaan Penelitian
Setelah
itu maka dibahas kemungkinan kegunaan penelitian yang merupakan manfaat yang
dapat dipetik dari pemecahan masalah yang dapat dari penelitian.
2.
Penyusunan Kerangka Teoretis
Setelah
masalah berhasil dirumuskan dengan baik maka langkah kedua dalam metode ilmiah
adalah mengajukan hipotesis. Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara
terhadap permasalahan yang diajukan.
Agar
sebuah kerangka teoritis dapat meyakinkan maka argumentasi yang disusun
tersebut harus dapat memenuhi beberapa syarat. Pertama, teori-teori yang
dipergunakan dalam membangun kerangka berpikir harus merupakan pilihan dari
sejumlah teori yang dikuasai secara lengkap dengan mencakup
perkembangan-perkembangan terbaru. Kedua, analisis teori-teori keilmuan yang
mendasari pengetahuan tersebut dengan pembahasan mengenai prinsip yang
mendasarinya. Ketiga, mampu mengidentifikasikan masalah yang timbul sekitar
disiplin keilmuan tersebut. Pada hakikatnya kerangka berpikir dalam pengajuan
hipotesis didasarkan pada argumentasi berpikir deduktif dengan mempergunakan
pengetahuan ilmiah, sebagai premis-premis dasarnya.
Kerangka
teoritis suatu penelitian dimulai dengan mengidentifikasi dan mengkaji berbagai
teori yang relevan serta diakhiri dengan pengajuan hipotesis.
3.
Metodologi Penelitian
Setelah
kita berhasil merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari
pengetahuan ilmiah yang relevan maka langkah berikutnya adalah menguji
hipotesis tersebut secara empiris. Artinya kita melakukan verifikasi apakah
pernyataan yang dikandung oleh hipotesis yang diajukan tersebut didukung atau
tidak oleh kenyataan yang bersifat faktual. Masalah yang dihadapi dalam proses
verifikasi ini adalah bagaimana prosedur dan cara dalam pengumpulan dan
analisis data. Penetapan prosedur dan cara ini disebut metodologi penelitian
yang pada hakikatnya merupakan persiapan sebelum verifikasi dilakukan.
Metodologi
adalah pengetahuan tentang metode-metode, jadi metodologi penelitian adalah
pengetahuan tentang berbagai metode yang dipergunakan dalam penelitian. Setiap
penelitian mempunyai metode penelitian masing-masing dan metode penelitian
tersebut ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian.
Pada
hakikatnya proses verifikasi adalah mengumpulkan dan menganalisis data dimana
kesimpulan yang ditarik kemudian dibandingkan dengan hipotesis untuk menentukan
apakah hipotesis yang diajukan tersebut ditolak atau diterima. Dengan demikian
maka teknik-teknik yang tergabung dalam metode penelitian harus dipilih yang
bersifat cocok dengan perumusan hipotesis.
Penyusunan
metodologi penelitian mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Tujuan penelitian secara lengkap dan
operasional dalam bentuk pernyataan yang mengidentikasikan variable-variabel
dan karakteristik hubungan yang akan diteliti
b. Tempat dan waktu penelitian di mana akan
dilakukan generalisasi mengenai variable-variabel yang diteliti
c. Metode penelitian yang ditetapkan
berdasarkan tujuan penelitian dan tingkat generalisasi yang diharapkan
d. Teknik pengambilan contoh yang relevan
dengan tujuan penelitian, tingkat keumuman dan metode penelitian
e. Teknik pengumpulan data yang mencakup
identifikasi variable yang akan dikumpulkan, sumber data, teknik pengukuran,
instrument dan teknik mendapatkan data.
f. Teknik analisis data yang mencakup
langkah-langkah dan teknik analisis yang dipergunakan yang ditetapkan
berdasarkan pengajuan hipotesis.
4.
Hasil Penelitian
Dalam
membahas hasil penelitian tujuan kita adalah membandingkan kesimpulan yang
ditarik dari data yang telah dikumpulkan dengan hipotesis yang diajukan. Secara
sistematik dan terarah maka data yang telah di kumpulkan diarahkan pada sebuah
penarikan kesimpulan apakah data tersebut mendukung atau menolak hipotesis yang
diajukan. Hasil penelitian dapat dilaporkan dalam kegiatan sebagai berikut :
a. Menyatakan variabel-variabel yang
diteliti
b. Menyatakan teknik analisis data
c. Mendeskripsikan hasil analisis data
d. Memberikan penafsiran terhadap kesimpulan
analisis data
e. Menyimpulkan pengujian hipotesis apakah
ditolak atau diterima
5.
Ringkasan dan Kesimpulan
Kesimpulan
penelitian merupakan sintesis dari keseluruhan aspek penelitian yang terdiri
dari masalah, kerangka teoritis, hipotesis, metodologi penelitian dan penemuan
penelitian. Kesimpulan dapat diperinci ke dalam langkah-langkah sebagai berikut
:
a. Deskripsi singkat mengenai masalah,
kerangka teoritis, hipotesis, metodologi dan penemuan penelitian
b. Kesimpulan penelitian yang merupakan
sistesis berdasarkan keseluruhan aspek
c. Pembahasan kesimpulan penelitian dengan
melakukan perbandingan terhadap penelitian lain dan pengetahuan ilmiah yang
relevan
d. Mengkaji implikasi penelitian
e. Mengajukan saran
BAB III
ANALISIS
Dengan
adanya penelitian yang merupakan suatu penyelidikan terorganisir yang
disandingkan dengan sifat ilmiah dengan menggunakan metode dan prinsip –
prinsip ilmu pengetahuan yang sistematis sehingga muncul suatu kesimpulan atau
hipotesa yang dirumuskan setelah terkumpulnya data yang valid sesuai
sistematika, sampai dikatakan kriteria ilmiah.
Penggunaan
literatur ilmiah sangat diperlukan dalam menentukan obyek analisis sehingga
hipotesa yang dihasilkan dapat mengerucut pada hasil dengan variabel-variabel yang dapat diteliti,
dianalisis dan akhirnya dapat diterima.
Sehingga
dengan penelitian yang telah diteliti yang menghasilkan sebuah kesimpulan maka
hasrat keingintahuan seseorang akan terjawab karena telah didapatkan fakta yang
sesuai dengan penelitian tersebut.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Penelitian
ilmiah adalah suatu penyelidikan yang terorganisasi dengan menggunkan metode
ilmiah.
Manusia
itu mempunyai sifat ingin tahu sedangkan di luar dirinya ada kejadian-kejadian
yang merangsang yaitu persoalan (masalah). Hubungan antara rangsangan dari luar
dan hasrat ingin tahu pada diri manusia itulah penyebab kenapa manusia selalu
bertanya dan akhirnya menyelidiki.
Ada
beberapa langkah dalam struktur penelitian ilmiah, pertama yaitu pengajuan masalah yang didalamnya akan
dibahas tentang, latar belakang, identifikasi, pembatasan, perumusan, tujuan
penelitian, dan kegunaan penelitian. Kedua yaitu penyusunan kerangka teoretis,
ketiga yaitu metodologi penelitian, keempat yaitu hasil penelitian, kelima
yaitu ringkasan dan kesimpulan.
B. Saran
Penulis
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis
senantiasa dengan lapang dada menerima bimbingan dan arahan serta saran dan
kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Mohammad Nazir. 1988. Metode Penelitian.
Jakarta : Ghalia Indonesia
Drs. Anton Bakker, Drs. Achmad Charris
Zubair. 1990. Metodologi Penelitian Filsafat. Yogyakarta: Kanisius
Jujun S.Suriasumantri. 2010. Filsafat Ilmu.
Jakarta: Pustaa Sinar Harapan
Drs. Madyo Ekosusilo. 1995. Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah. Semarang : Dahara Prize
Prof. Dr. S. Nasution, MA. 1996. Metode
Research. Jakarta : Bumi Aksara
Drs. Mardalis. 1995. Metode Penelitian Suatu
Pendekatan Proporsal. Jakarta : Bumi Aksara
Drs. Madyo Ekosusilo, Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah, (Semarang : Dahara Prize, 1995).
Mohammad Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta :
Ghalia Indonesia, 1988), hlm. 13
Prof. Dr. S. Nasution, MA, Metode Research,
(Jakarta : Bumi Aksara, 1996), hlm. 1
Drs. Anton Bakker, Drs. Achmad Charris
Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat, (Yogyakarta: Kanisius 1990), hlm.15
Drs. Mardalis, Metode Penelitian Suatu
Pendekatan Proporsal, ( Jakarta : Bumi Aksara, 1995), hlm. 15
Jujun S.Suriasumantri, Filsafat Ilmu,
(Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2010), hlm. 309