Media Konseling Dunia Kerja


A.      LATAR BELAKANG MASALAH
Pada tahun 1908, di Boston, oleh Frank Parson didirikanlah suatu biro yang dimaksudkan untuk mencapai efisien kerja. Beliaulah yang mengemukakan istilah atau pengertian vocational guidance, yang melifuti vocational choicevocational placement, dan vocational training yang dari situ diharapkan dapat tercapai efisiensi dalam lapangan pekerjaan. beliau pula yang mengusulkan agar masalah vocational guidance dimasukkan dalam kurikulum sekolah. Dengan langkah ini dapat dilihat bagaimana masalah bimbingan mendapatkan perhatian yang begitu jauh. Pada tahun 1909 Frank Parsons mengeluarkan buku yang mengupas tentang mengupas tentang pemilihan pekerjaan. Pemilihan pekerjaan ini nantinya juga akan menjadi salah satu aspek penting dalam lapangan bimbingan dan konseling.
B. Rumusan masalah
1.      Apa Saja Peran dan Fungsi Konseling di Dunia Kerja ?
2.      Apa Saja Bentuk Media Konseling di Dunia Kerja ?
3.      Bagaimana Peran Layanan Mediasi Dalam Konseling di Dunia Kerja ?
C. Tujuan
1.      Untuk Memenuhi Tugas Perkuliahan ?
2.      Untuk Memahami Peran dan Fungsi Konseling di Dunia Kerja ?
3.      Untuk Mengetahui Bentuk Media Konseling di Dunia Kerja  ?
4.      Untuk Memahami Peran Layanan Mediasi Dalam Konseling di Dunia Kerja ?



BAB II
PEMBAHASAN

1.      Definisi Konseling
Daniel (1956) menjelaskan bahwa konseling adalah suatu pertemuan langsung dengan individu yang ditujukan pada pemberian bantuan kapadanya untuk dapat menyesuaikan dirinya secara lebih efektif dengan dirinya sendiri dan lingkungan. Smith (dalam Shertzer & Stone,1974) menjabarkan  bahwa konseling merupakan suatu proses dimana konselor membantu konseli membuat interprestasi-interprestasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengn pilihan,rencana,atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuat.

Berdnard & Fullmer (1969) menjelaskan konseling meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan,motivasi,dan potensi-potensi yang yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketiga hal tersebut.

Winkell (2005), mengemukakan bahwa konseling merupakan serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli / klien secara tatap muka langsung dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap bebagai persoalan atau masalah khusus maka masalah yang dihadapi oleh klien dapat teratasi semuanya.

Prayitno & Amti (2004) menjelaskan definisi konseling sebagai proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.

2.      Peran Konseling di Dunia Kerja
Konseling merupakan pertukaran ide-ide dan perasaan antara 2 orang (konselor dan klien) dalam rangka memberikan bantuan untuk mengembangkan kemampuannya secara optimal, agar individu dapat memecahkan masalahnya sendiri dan agar individu dapat mengadakan adjustment dengan baik.

Bertujuan memajukan kesehatan mental yang baik bagi karyawan, yaitu :
a.         Merasa nyaman dengan dirinya sendiri.
b.         Pandangan yang obyektif tentang orang lain.
c.         Dapat memenuhi kebutuhan hidup.


3.      Fungsi Konseling di Dunia Kerja
Manusia tidak terlepas dari berbagai masalah dan menghendaki terlepas dari masalah yang dihadapinya. Masalah karyawan bervariasi (menjelang pensiun, promosi, demosi, konflik, stres, dsb). Dengan konseling diharapkan karyawan dapat menyalurkan perasaan-perasaannya sehingga dapat bekerja secara efektif.

      a)      Memberi nasihat dan petunjuk (Advise)
            Konselor membuat keputusan-keputusan tentang masalah klien dan menunjukkan              tindakan apa yang harus diambil. Hindari ketergantungan klien pada konselor. 
      b)      Memberi keyakinan (Reassurance)
            Memberi keyakinan dengan cara memberi keberanian untuk menyelesaikan masalah atau   memberi rasa percaya diri sehingga yakin akan tujuan dan tindakannya. 
      c)      Mengembangkan komunikasi
            Karyawan lebih berani mengemukakan perasaan, komunikasi atasan bawahan semakin       lancar (insight pada klien).
      d)     Menurunkan tegangan
            Dengan katarsis (mendiskusikan) masalah pada orang yang dipercaya, ketegangan emosi   menurun. Memindahkan keterpakuan mental, membuat mereka dapat menghadapi     masalah kembali dan berpikir konstruktif tentang masalah tersebut.
      e)      Menjernihkan Pikiran
            Pegawai yang mengalami blocking  emosional, dapat kembali berpikir secara terarah.
            f)                                            Reorientasi diri
            Perubahan diri secara praktis akan menolong klien mengenali dan menerima keterbatasan   mereka.
4.      Bentuk Media Konseling di Dunia Kerja
      a)      Penempatan Kerja
     Pelayanan penempatan memberikan bantuan bagi para pencari kerja dengan menyediakan berbagai informasi tentang pekerjaan, analisis pekerjaan, serta aspek kognitif, afektif dan psikomotorik penempatan kerja lainnya. Dari pihak lembaga kerja, peranan konselor adalah membantu perusahaan memperolah tenaga kerja yang cocok dengan keperluan dengan keperluan perusahaan sesuai dengan jenis, strata, dan struktur pekerjaan yang ada di perusahaan itu. Dipandang dari pihak pencari kerja dan pengusaha, konselor berusaha membangun suasana the right man on the right place, menempatkan pekerja secara tepat sesuai dengan kondisi pribadinya, bakat, minat, serta bidang keahliannya. Layanan penempatan seperti ini juga berlaku bagi para pekerja yang menempati posisi baru dalam struktur atau penjajagan yang ada.

      b)      Penyesuaian Kerja
Kepada para pekerja pemula konselor memberikan layanan orientasi. Para pemula itu perlu mendapat persepsi yang tepat, wawasan yang memadai dan cara-cara yang akurat tentang bidang kerja yang baru dijabat itu. Tema utama bidang pelayanan ini adalah Penyesuaian diri secara tepat dan cepat  terhadap tuntutan kinerja di tempat yang baru. Penyesuaian yang seperti ini akan memberikan jaminan awal tentang keberhasilan kerja para pemula itu. 

      c)      Kepuasan Kerja
Keadaan yang diharapkan adalah para pekerja merasa senang bekerja, merasa kerasan dan puas dengan kondisi yang ada. Kondisi ini akan mengantarkan para pekerja itu bertugas lebih lanjut dengan semangat yang cukup tinggi bahkan semakin tinggi. Keadaan ketidak puasan yang menimpa para pekerja dan pemula, perlu diberikan bantuan layanan konseling untuk mengembalikan semangat kerja dan sikap positif terhadap pekerjaan mereka itu.

      d)     Kepindahan Kerja
Kepindahan para pekerja tidak hanya di latar belakangi oleh faktor ketidak puasan dengan pekerjaan yang lama, ada kemungkinan mereka ingin pindah karena ingin memperolah pengalaman baru atau alasan-alasan lainnya. Apapun alasannya, proses pemindahan kerja itu sering kali memerlukan bantuan konseling baik untuk penempatan maupun penyesuaian.  

      e)      Pengentasan Masalah Lainnya
Masalah-masalah pribadi berkenaan denga keluarga, kesehatan, sikap, dan kebiasaan sehari-hari, hoby dan waktu senggang, hubungan sosial kemasyarakatan, dan lain sebagainya merupakan obyek penggarapan konseling. Apabila masalah-masalah ini dibiarkan membesar, sedikt banyaknya akan mempengaruhi hubungan kerja dan kinerja pekerja yang bersangkutan dengan perusahaannya. Sebaliknya apabila masalah-masalah pribadi tersebut dapat ditangani dengan baik, dampak positifnya terhadap hubungan kerja dan kinerja pekerja yang dimaksud akan dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan.

5.      Peran Layanan Mediasi Dalam Konseling di Dunia Kerja
           Dengan layanan mediasi konselor berusaha mengantar atau membangun hubungan diantara mereka,( Klien dengan para karyawan lain / Klien dengan Instansi tempat Klien Bekerja ) sehingga mereka menghentikan dan terhindar dari pertentangan lebih lanjut yang merugikan semua pihak.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa konseling kerja itu sangatlah penting bagi para pekerja. Karena hal ini dapat berkaitan dengan kinerja para karyawan ditempat kerja mereka. Agar karyawan tersebut dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan yang mereka miliki dan dapat melakukan diri dengan baik dengan pekerjaanya, sehingga para karyawan dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dan menghasilkan pekerjaan yang memuaskan bagi perusahaan atau tempat kerja karyawan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
.     Prof, Dr. Prayitno. 2012. Jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling. Padang.
.     Prayitno, 1997/ Layanan Konseling Untuk Para Pekerja. Padang: IKIP Padang

Posting Komentar

0 Komentar