Program Inkubasi dan akselerasi perusahaan rintisan atau yang lebih dikenal dengan startup merupakan salah satu faktor yang dapat membantu dan mempercepat pertumbuhan startup. Program ini biasanya dinisiasi oleh para investor ataupun pemerintah, yang mengharapkan kesuksesan dari para startup yang telah mereka danai.
![]() |
Picture By : http://startupborneo.blogspot.com/ |
Berikut adalah beberapa program inkubator dan
akselerator yang ada di Indonesia, seperti dilansir dari TechinAsia.com.
Indigo Incubator merupakan program inkubator
dari Telkom yang
telah dimulai sejak tahun 2013. Indigo Incubator menyelenggarakan dua batch setiap tahunnya. Setiap batch di program ini berlangsung
selama enam bulan. Startup yang
terpilih akan diberikan pendanaan tahap awal dan mentoring serta mengikuti
inkubasi di Bandung Digital Valley atau Jogja Digital Valley.
Setiap tahun, Indigo Incubator memiliki tema
khusus dan mencari startup dengan kategori tertentu. Beberapa nama yang sempat
menjadi peserta Indigo Incubator adalah Jarvis Store, Hyjabs, dan Kakatu.
2. Kolaborasi
Program inkubasi asal Bandung ini
diperuntukkan bagi pelaku bisnis di dunia online maupun offline. Kolaborasi
telah beroperasi sejak Maret 2013 dan sejauh ini telah menaungi sejumlah startup lokal seperti Mata Ilmu, Crowde, dan Collective Found. Untuk
mengetahui lebih lanjut, kamu bisa membaca ulasan kami tentang mengenai program
Kolaborasi di sini.
Sesuai namanya, Startup Surabaya merupakan program yang diselenggarakan secara
berkala untuk para pelaku startup di Surabaya. Diluncurkan pada bulan November
tahun lalu, StartSurabaya dikelola oleh Kibar bersama dengan Pemerintah Kota
Surabaya.
Program inkubator ini diprioritaskan untuk
penduduk yang memiliki KTP Surabaya, tapi juga tidak menutup kemungkinan bagi
warga negara Indonesia lainnya. Tim atau startup yang terpilih akan mengikuti
program inkubasi selama tiga bulan. Di akhir program, para peserta diharapkan
siap meluncurkan produk mereka ke pasaran.
Skystar Ventures merupakan program inkubator
yang dikembangkan oleh Kompas Gramedia Group bersama dengan Universitas
Multimedia Nusantara yang diluncurkan akhir tahun 2013. Inkubator ini berfokus
mengajarkan startup mengenai
produk dan layanan yang berkaitan dengan digital media yang meliputi industri
distribusi konten, media sosial, dan e-commerce.
SkyStar Ventures akan menginkubasi startup
selama empat bulan dari tahap pembuatan ide sampai membuat produk versi beta.
Selain dibantu dalam hal pendanaan dan pengembangan bisnis, peserta inkubasi
juga akan memperoleh network dan fasilitas co-working di New Media Tower milik
UMN di kota Tangerang.
Selain Universitas Multimedia Nusantara,
Universitas Bina Nusantara (Binus) juga menyelenggarakan program inkubasi startup bernama Binus Startup Accelerator.
Program ini ditujukan bagi mahasiswa Binus dan para fresh graduate di bawah dua tahun. Sebelum masuk program, peserta akan
melewati sejumlah tahapan mulai dari networking,
pembentukan tim, workshop, dan kemudian sesi pitching untuk memilih tim atau startup yang layak masuk program akselerasi.
IDX Incubator merupakan program inkubasi yang
dibentuk oleh lembaga Bursa Saham Indonesia atau Indonesian Stock Exchange
(IDX). Program yang baru diluncurkan pada awal 2017 ini menawarkan program
bimbingan usaha melalui kegiatan mentoring, serta akses ke sejumlah investor
dan perusahaan tercatat di bursa saham. Beberapa fasilitas yang disediakan di
IDX Incubator antara lain ruang kerja, loker, ruang rapat, ruang pelatihan
dan high-speed internet.
7. BNV Labs
Inkubator startup yang diluncurkan mulai
tanggal 2 Maret 2017 ini merupakan kolaborasi antara Bank Bukopin bersama
dengan Kibar. Tujuan didirikannya BNVLabs sendiri adalah membangun tim inovasi
yang berfungsi menghubungkan Bank Bukopin dengan para penggiat fintech di
tanah air.
Untuk memperkokoh program inkubasi mereka,
BNVLabs juga menggandeng sejumlah startup lokal yang telah berhasil meluncurkan
produk mereka di pasaran. Beberapa startup tersebut antara lain Jojonomic,
eFishery, 8Villages, Reblood, Riliv, Pasienia, Olride, dan Iwak.
Remake City Jakarta adalah program
akselerator yang diinisiasi Instellar bersama Cressive Partners Korea Selatan
untuk mendukung pertumbuhan ekosistem social enterprise di sejumlah kota di
Asia, meliputi Seoul, Jakarta, dan Hanoi.
Program ini telah bertujuan menghubungkan
startup terpilih dengan beberapa investor yang berminat, serta pemberian dana
hibah sebesar US$35 ribu (sekitar Rp349 juta) untuk masing masing startup.
Jakarta Founder Institute (JFI) merupakan
cabang dari program The Founder Institute di Indonesia. Sejak hadir di
Indonesia pada tahun 2011, program ini telah meluluskan berbagai macam startup. Bisa dibilang JFI merupakan program akselerasi paling lama di
tanah air.
10. Alpha Startup
Alpha Startup adalah program inkubasi yang
dibentuk oleh perusahaan modal ventura asal Malaysia, 1337 (dibaca “leet”)
Ventures bersama dengan Baidu, Gobi Partners, serta perusahaan modal ventura
lokal, Convergence Ventures. Di awal kemunculannya, program inkubasi ini
membuka pendaftaran dengan cara mengirimkan video pitching berisikan ide yang
ingin coba divalidasi peserta. Jika lolos, peserta berkesempatan untuk memasuki
tahapan penyaringan yang akan diakhiri dengan program mentoring selama tiga
bulan.
11. Google Launchpad Accelerator
Program akselerator yang dikelola oleh
raksasa perusahaan internet, Google ini dibuat untuk mengembangkan startup-startup yang telah berjalan dan punya potensi untuk berkembang lebih
besar lagi.
Kelas pertama Google Launchpad sendiri
dimulai pada Januari 2016. Beberapa nama startup yang telah menimba ilmu dalam
program akselerator ini antara lain Jojonomic, Kakatu, HarukaEdu, Setipe,
Sirclo, Kurio, eFishery, dan Seekmi.
12. GnB Accelerator
Diprakarsai oleh Fenox VC bersama dengan
Infocom Corporation, program akselerator ini menargetkan kalangan early-stage startup dengan menjanjikan akses ke sejumlah
jaringan investor Fenox VC dan Infocom Corporation yang tersebar di seluruh
dunia. Beberapa nama startup yang
menjadi alumni program GnB Accelerator di antaranya adalah Ahlijasa, Paprika,
Poplegal, TeleCTG, dan layanan car sharing-rental Hipcar.
Plug and Play (PNP) adalah
akselerator asal Amerika Serikat yang tak hanya membuka program
akselerasi startup saja tetapi juga membuka jalur bagi calon investor muda di tanah
air. Akselerator yang dipimpin oleh Nayoko Wicaksono ini pada bulan Mei 2017
telah mengumumkan sejumlah startup yang berhasil lolos memasuki batch pertama dan kedua
mereka.
14. Antler
Antler merupakan inkubator startup multinasional
yang turut memperluas jangkauan program mereka ke Indonesia. Sejak memulai
debut program pertamanya di Singapura, Antler telah memiliki sejumlah
partisipan asal Indonesia yang tergabung dalam program pertamanya di kawasan
Asia Tenggara.
Saat ini sudah ada beberapa startup Indonesia
yang dihasilkan melalui program Antler di Singapura yakni Sampingan, Base,
Robin, Bubays, dan juga Motoran yang didirikan oleh mantan Co-head layanan
GoTix milik GOJEK.
15. SKALA
SKALA merupakan program akselerator startup yang dikelola Innovation Factory milik Salim Group bersama perusahaan modal ventura (VC) asal Singapura, Strive (dulunya Gree Venturaes). Pada Agustus 2018, untuk setiap startup yang lolos, SKALA akan memberikan investasi sebesar US$30.000 (sekitar Rp437 juta) untuk kepemilikan saham sebesar 5 persen. Startup yang potensial pun bisa mendapat pendanaan tambahan dari Strive.
16. Digitaraya
Digitaraya merupakan akselerator yang berdiri atas kerja sama antara Kibar dengan Google Developers Launchpad di tahun 2018 silam. Perusahaan ini kerap melakukan kolaborasi dengan beberapa entitas lokal lainnya dalam penyelenggaraan program akselerator dan mentorship, termasuk dari kalangan startup itu sendiri.
Sebelumnya Digitaraya menggandeng Tiket.com menyelenggarakan program akselerasi, khusus bagi startup yang bergerak disektor pariwisata dari kawasan asia tenggara. Tidak hanya itu, mereka juga turut menggaet Gojek untuk pengembangan program akselerasi bernama Gojek Xcelerate.
Grab Ventures Velocity (GVV) adalah
program akselerator multinasional dari Grab yang bertujuan membantu startup yang
saat ini berada di fase post-seed untuk berkembang lebih
lanjut (scale-up).
Pihak Grab telah
mengalokasikan dana sebesar Rp3 triliun untuk startup peserta
GVV. Dana tersebut akan terbagi untuk peserta angkatan pertama, angkatan
kedua, maupun angkatan yang akan datang. Dalam setiap gelombang pendaftaran,
Grab selalu menentukan jenis kategori startup apa yang akan
dihimpun untuk dijadikan sebagai objektif utama di setiap program akselerasi
mereka.
Shinhan Future’s Lab Indonesia adalah
kepanjangan tangan dari program akselerator asal Korea Selatan yang diinisiasi
oleh Shinhan Financial. Pada bulan September 2019, Shinhan meresmikan
ekspansi program akselerator mereka ke negara ini dengan menggaet startup jaringan
co-working space CoHive sebagai mitra.
Pihak Shinhan telah berkomitmen untuk
berinvestasi sekitar US$25 juta (sekitar Rp354 miliar) dalam kurun waktu lebih
dari lima tahun untuk secara aktif mendukung startup inovatif
yang terjaring melalui program ini.
19. BEKUP
BEKUP sendiri adalah
singkatan dari Bekraf for Pre-Startup (Bekup). Program pendidikan khusus
untuk para calon founder startup alias pre-inkubator ini
disiapkan untuk menjaring talenta entrepreneur saja,
tetapi juga mempersiapkannya agar bisa mendirikan sebuah startup.
Program BEKUP sendiri terbuka untuk
semua founder startup dengan kemampuan apa pun, baik yang
hendak berkeinginan memulai maupun sudah menjalankan bisnisnya.
Program inisiatif Badan Ekonomi Kreatif ini membidik beberapa kota besar di
Indonesia antara lain Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Bandung, Yogyakarta, Solo,
Malang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, dan Makassar.
20. Gerakan Nasional 1000 Startup Indonesia
Gerakan 1000 Startup Indonesia adalah
program besutan Kibar dengan dukungan dari Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kemenkominfo). Tujuan program tersebut selain untuk
meningkatkan jumlah startup di sejumlah kota tetapi juga
menggalakkan solusi penyelesaian masalah secara digital di beberapa
wilayah negeri ini.
Dengan menargetkan 200 startup per
tahun, program ini telah melakukan roadshow ke beberapa
kota dan pada Oktober 2016 diklaim telah memperoleh lebih dari 12.000
pendaftar.
0 Komentar