Filsafat Abad 18 Aufklarung

Filsafat Abad 18, Aufklarung



DISUSUN OLEH :
Iskandar     : 15641008
 
                        Dosen Pembimbing   : Beni Azwar Mpd.Kons

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP
(STAIN CURUP)
2016


KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagaimana yang telah diberikan kepada kami sebagai syarat untuk mengikuti ujian semester mata kuliah ini. Kemudian solawat beriring salam kami haturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam jahiliyah menuju alam yang penuh dengan teknologi seperti yang kita rasakan saat ini.
            Kemudian dalam menyelesaikan tugas ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berperan banyak dalam membantu untuk penyelesaian pembuatan makalah ini.
            Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kekurangan dalam pembuatan makalah ini, kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan makalah ini dikemudian hari.
Curup,        Oktober 2016

Penulis




BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
Sebagaimana lazimnya suatu dialog intelektual, disatu sisi terdapat bagian yang dilestarikan dan sisi lain ada bagian dikritisi atau diserang bahkan mungkin ada bagian yang ditolak. Didunia Islampun muncul pelestari warisan Yunani,Persia dan Romawi, namun juga banyak yang melakukan kritik terhadapnya. Disinilah tampak dinamika intelektual, Konsep Ide Plato trus dipelajari dan dikembangkan,begitu juga konsep Akal dan Logika Aristoteles serta konsep Emanasi Plotinus. Semunya tetap dijadikan pijakan. Ini membuktikan bahwa ketiga filsuf tersebut yang nota bene merupakan para pionir memiliki pengaruh yang sangat besar dalam membentuk pola pikir para filusuf generasi berikutnya tidak terkecuali para filsuf yang kelahirannya pada  abad ke-18.
Menurut Kant,Filsafat adalah ilmu (Pengetahuan) yang menjadi pangkal dari semua pengetahuan yang di dalamnya tercakup masalah epistemologi yang menjawab persoalan apa yang dapat kita ketahui. Adanya beberapa perbedaan yang menyolok  antara abad ke-17 dan abad ke-18. Abad ke-17 membatasi diri pada usaha memberikan tafsiran baru terhadap kenyataan bendawi dan  rohani,yaitu kenyataan yang mengenai manusia,dunia dan Allah.dan tokoh-tokoh filsafat di era ini adalah juga tokoh-tokoh gereja sehingga mereka tidak lepas dari isu-isu ketuhanan,Yesus dan sebagainya.1 Akan tetapi abad ke-18 menganggap dirinya mendapat tugas untuk meneliti secara kritik (sesuai dengan kaidah-kaidah yang diberikan akal)segala yang ada,baik didalam negara maupun didalam masyarakat.2

________________
1Asmoro,Akhmadi, FilsafatIslam. Jakarta: Raja Grafindo Persada 2003, Cet V,  h. 26
2 Dr.Harun, Hadiwijono, Sari Sejarah Filsafat Barat 2. Yogyakarta: Kanisius 1993, Cet  IX.



A.   Rumusan masalah
Merujuh pada latar belakang  diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
Ø  Latar belakang munculnya filsafat abad ke-18, era Aufklarung.
Ø  Masa Pencerahan di tiga negara eropa (Jerman,Inggris dan Prancis).
Ø  Tokoh filsuf berpengaruh di tiga negara eropa (David hume, Voltaire, Immanuel Kant).

BAB II
PEMBAHASAN
A.   Latar Munculnya Belakang Filsafat Abad ke-18,era Aufklarung
Filsafat abad ke-18 di Jerman disebut Zaman Aufklarung atau zaman pencerahan yang di  Inggris dikenal  dengan Enlightenment, yaitu suatu zaman baru dimana seorang ahli pikir yang cerdas mencoba menyelesaikan pertentangan antara rasionalisme dengan empirisme. Zaman ini muncul dimana manusia lahir dalam keadaan belum dewasa dalam pemikiran filsafatnya.Namun setelah Immanuel Kant mengadakan penyelidikan dan kritik terhadap peran pengetahuan akal barula manusia terasa bebas dari otoritas yang datang dari luar manusia demi kemajuan peradaban manusia. Pemberian nama ini juga dikarenakan  pada zaman itu manusia mencari cahaya baru dalam rasionya. Immanuel Kant mendefenisikan zaman itu dengan mengatakan, “Dengan Aufklarung dimaksudkan bahwa manusia keluar dari keadaan tidak balig yang dengannya ia sendiri bersalah.”Apa sebabnya manusia itu sendiri yang bersalah? Karena manusia itu sendiri tidak menggunakan kemungkinan yang ada padanya,yaitu rasio.3
Sebagai latar belakangnya, manusia melihat adanya kemajuan ilmu pengetahuan (ilmu pasti,biologi,filsafat, dan sejarah) telah mencapai hasil yang menggembirakan. Disisi lain jalannya filsafat tersendat-sendat, Untuk itu diperlukan upaya agar filsafat dapat berkembang sejajar dengan ilmu pengetahuan alam. Isaac Newtonmemberikan  dasar-dasar berpikir dengan induksi, yaitu pemikiran yang bertitik tolak pada gejala-gejala dan mengembalikan kepada dasar-dasar yang sifatnya umum.Untuk itu dibutuhkan analisis, Dengan demikian zaman pencerahan merupakan tahap baru dalam proses emansipasi manusia barat yang sudah dimulai sejak Renaissance dan Reformasi. Para tokoh era Aufklarung ini juga merancang program-program  khusus diantaranya adalah berjuang menentang dogma gereja dan takhayul populer. Senjatanya adalah fakta-fakta ilmu dan metode-metode rasional.34
________________
3Prof. Dr. Juhaya S, Praja, Aliran-aliran filsafat dan Etika. Jakarta: Prenada Media  2005 Cet II h. 113


A.   Masa Pencerahan di Tiga Negara Eropa
1.      Pencerahan di Jerman (Immanuel Kant)
Pada umumnya Pencerahan di Jerman tidak begitu bermusuhan  sikap­nya terhadap agama Kristen seperti yang terjadi di Perancis. Memang orang juga berusaha menyerang dasar-dasar iman kepercayaan yang berdasarkan wahyu, serta menggantinya dengan agama yang berdasarkan perasaan yang bersifat pantheistic, akan tetapi semuanya itu berjalan tanpa “perang’ terbuka.
Yang menjadi pusat perhatian di Jerman adalah etika.Orang bercita-­cita untuk mengubah ajaran kesusilaan yang berdasarkan wahyu menjadi suatu kesusilaan yang berdasarkan kebaikan umum, yang dengan jelas menampakkan perhatian kepada perasaan.Sejak semula pemikiran filsafat dipengaruhi oleh gerakan rohani di Inggris dan di Perancis.Hal itu mengakibatkan bahwa filsafat Jerman tidak berdiri sendiri.
Para perintisnya di antaranya adalah Samuel Pufendorff(1632-1694), Christian Thomasius (1655-1728). Akan tetapi pemim­pin yang sebenarnya di bidang filsafat adalah Christian Wolff (1679- 1754). 5
la mengusahakan agar filsafat menjadi suatu ilmu pengetahuan yang pasti dan berguna, dengan mengusahakan adanya pengertian-pengertian yang jelas dengan bukti-bukti yang kuat. Penting sekali baginya adalah susunan sistim filsafat yang bersifat didaktis, gagasan-gagasan yang jelas dan penguraian yang tegas.Dialah yang menciptakan pengistilahan-pengis­tilahan filsafat dalam bahasa Jerman dan menjadikan bahasa itu menjadi serasi bagi pemikiran ilmiah.Karena pekerjaannya itu filsafat menarik per­hatian umum.
Pada dasarnya filsafatnya adalah suatu usaha mensistimatisir pemikiran
________________
4 Jerome R. Ravertz,The Philosophy of Science,diterjemahkan oleh Saut Pasaribu.(Cet I: Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2004).h.53.
5 Dr.Harun… … ,Sari Sejarah…,op.cit:h.63.

Leibniz dan menerapkan pemikiran itu pada segala bidang ilmu pengetahuan.Dalam bagian-bagian yang kecil memang terdapat penyim­pangan-penyimpangan dari Leibniz.Hingga munculnya Kant yang filsafatnya merajai universitas-universitas di Jerman.
Orang yang seolah-olah dengan tiba-tiba menyempurnakan Pencerah­an adalah Immanuel Kant (1724-1804). Yang merupakan Filsuf yang pengaruhnya terhadap filsafat pada dua ratus tahun terakhir ini,baik di Barat maupun di Timur, hampir secara universal diakui sebagai filsuf terbesar sejak masa Aristoteles
Kant lahir di Konigserg, Prusia Timur,Jerman.Pikiran-pikiran dan tulisan-tulisannya membawa revolusi yang jauh jangkauannya dalam filsafat modern.ia hidup dizaman Scepticism Sebagian besar hidupnya telah ia pergunakan untuk mempelajari logical process of  thought (proses penalaran logis),the external world (dunia eksternal) dan reality of things (realitas segala yang wujud ).6
Kehidupannya dalam dunia filsuf dibagi dalam dua periode: zaman pra-kritis dan zaman kritis. Pada zaman pra-kritis ia menganut pendirian rasionalis yang dilancarkan oleh Wolff dkk. Tetapi karena terpengaruh oleh David Hume ( 1711-1776), berangsur-angsur Kant meninggalkan rasionalisme. Ia sendiri mengatakan bahwa Hume itulah yang membangunkannya dari tidur dogmatisnya. Pada zaman kriitsnya , Kant merubah wajah filsafatnya secara radikal.
Dengan munculnya Kant dimulailah zaman baru, sebab filsafatnya mengantarkan suatu gagasan baru yang memberi arah kepada segala pemikiran filsafat  la sendiri memang merasa, bahwa is meneruskan Pencerahan.
Kant yang juga dikenal sebagai raksasa pemikir Barat yang mengatakan bahwa, Filsafat merupakan ilmu pokok dari segala pengetahuan yang meliputi empat persolan yaitu:
________________
6 Prof. Dr. Juhaya,…,Aliran-aliran….,….op.cit:h. 115.


Apa yang dapat kita ketahui ?,Apa yang boleh kita lakukan?,Sampai dimanakah pengharapan kita? Dan Apakah manusia itu?7
1.      Pencerahan di Inggris
Di Inggris filsafat Pencerahan dikemukakan oleh ahli-ahli pikir yang bermacam-macam keyakinannya. Kebanyakan ahli pikir yang seorang lepas daripada yang lain, kecuali tentunya beberapa aliran pokok.
Salah satu gejala Pencerahan di Inggris ialah yang disebut Deisme, suatu aliran dalam filsafat Inggris pada abad ke-18, yang menggabungkan diri dengan gagasan Eduard Herbert yang dapat disebut pemberi alas ajaran agama alamiah.
Menurut Herbert, akal mempunyai otonomi mutlak di bidang agama. Juga agama Kristen ditaklukkan kepada akal. Atas dasar pendapat ini ia menentang segala kepercayaan yang berdasarkan wahyu.
Dasar pengetahuan di bidang agama adalah beberapa pengertian umum yang pasti bagi semua orang dan secara langsung tampak jelas karena naluri alamiah, yang mendahului segala pengalaman dalam pemikiran akal.Ukuran kebenaran dan kepastiannya adalah persetujuan umum segala manusia, karena kesamaan akalnya.Isi pengetahuan itu mengenai soal agama dan kesusilaan.
Inilah asas-asas pertama yang harus dijabarkan oleh akal manusia sehinggatersusunlah agama alamiah, yang berisi: a) bahwa ada Tokoh yang Tertinggi; b) bahwamanusia harus berbakti kepada Tokoh yang Tertinggi itu; c) bahwa bagian pokok kebaktian ini adalah kebajikan dan kesalehan; d) bahwa manusia karena tabiatnya benci terhadap dosa dan yakin bahwa tiap pelanggaran kesusilaan harus disesali; e) bahwa kebaikan dan keadilan Allah memberikan pahala dan hukuman kepada manusia di dalam hidup ini dan di akhirat. Menurut Herbert, di dalam segala agama yang positif terdapat kebenaran-kebenaran pokok dari agama alamiah.8
________________
7Prof .Dr.Juhaya,…,Aliran-aliran….,….op.cit:h. 114.
8Dr.Harun,…,Sari Sejarah,….,op.cit: h.49.


Pada akhir abad ke-17 dan awal abad ke-18 pandangan Herbert ini dikembangkan lebih lanjut, baik yang mengenai unsur-unsurnya yang negatif maupun unsur-unsurnya yang positif.
1.      Pencerahan di Perancis
Pada abad ke-18 filsafat di Perancis menimba gagasannya dari Inggris.Para pelopor filsafat di Perancis sendiri (Descartes, dll) telah dilupakan dan tidak dihargai lagi.Sekarang yang menjadi guru mereka adalah Locke dan Newton.
Mengenai jiwa dikatakan, bahwa kita tidak mempunyai gagasan tentang jiwa (pengaruh Locke).Yang kita amati hanyalah gejala-gejala psikis. Pengetahuan kita tidak sampai kepada adanya suatu substansi jiwa yang berdiri sendiri.Oleh karena agama dipandang sebagai terbatas kepada beberapa perin­tah kesusilaan, maka ia menentang segala dogma, dan menentang agama.
Di Perancis pada era pencerahan ini juga ada Jean Jacques Rousseau(1712-1778), yang telah memberikan penutupan yang sistematis bagi cita-cita pencerahan di Perancis. Sebenarnya ia menentang Pencerahan, yang menurut dia, menyebarkan kesenian dan ilmu pengetahuan yang umum, tanpa disertai penilaian yang baik, dengan terlalu percaya kepada pembaharuan umat manusia melalui pengetahuan dan keadaban. Sebenar­nya Rousseau adalah seorang filsuf yang bukan menekankan kepada akal, melainkan kepada perasaan dan subjektivitas.Akan tetapi di dalam menghambakan diri kepada perasaan itu akalnya yang tajam dipergunakan.
Terkait kebudayaan menurut Rousseau, kebudayaan bertentangan dengan alam, sebab kebudayaan merusak manusia. (Yang dimaksud ialah kebudayaan yang berlebih-lebihan tanpa terkendalikan dan yang serba semu, seperti yang tampak di Perancis pada abad ke-18 itu).9
Mengenai agama Rousseau berpendapat, bahwa agama adalah urusan pribadi Agama tidak boleh mengasingkan orang dari hidup bermasyara­kat.
________________
9Ibid.h.59


A.    Tokoh Filsuf Berpengaruh Di Tiga Negara Eropa
1.   David Hume (1711-1776)
David Hume adalah salah seorang seorang tokoh filsafat pencerahan di Inggris. Beliau lahir pada tanggal 26 April1711, dan meninggal pada tanggal 25 Agustus1776 pada usia 65 tahun. Beliau adalah filsuf, ekonom, dan sejarawan. Dia dimasukan sebagai salah satu figur paling penting dalam filosofi barat dan Pencerahan Skotlandia.Walaupun kebanyakan ketertarikan karya Hume berpusat pada tulisan filosofi, sebagai sejarawanlah dia mendapat pengakuan dan penghormatan. Karyanya The History of England merupakan karya dasar dari sejarah Inggris untuk 60 atau 70 tahun.
Hume merupakan filusuf besar pertama dari era modern yang membuat filosofi naturalistis. Filosofi ini sebagian mengandung penolakan atas konsep dari pikiran manusia merupakan miniatur dari kesadaran suci; sebuah pernyataan Edward Craig yang dimasukan dalam doktrin 'Image of God'.Doktrin ini diasosiasikan dengan kepercayaan dalam kekuatan akal manusia dan penglihatan dalam realitas.10
Hume sangat dipengaruhi oleh empirisisJohn Locke dan George Berkeley, dan juiga bermacam penulis berbahasa Perancis seperti Pierre Bayle, dan bermacam figur dalam landasan intelektual berbahasa Inggris seperti Isaac Newton, Samuel Clarke, Francis Hutcheson, Adam Smith, dan Joseph Butler.
2.   Voltaire (1694 – 1778)
François-Marie Arouet(lahir 21 November1694 – meninggal 30 Mei1778 pada umur 83 tahun), lebih dikenal dengan nama penanya Voltaire, adalah penulis dan filsuf Perancis pada Era Pencerahan. Voltaire dikenal tulisan filsafatnya yang tajam, dukungan terhadap hak-hak manusia, dan kebebasan sipil, termasuk kebebasan beragama dan hak mendapatkan pengadilan yang patut.
Pada tahun 1726 ia mengungsi ke Inggris. Di situ ia berkenalan dengan teoriLocke dan Newton. Apa yang telah diterimanya dari kedua tokoh ini ialah:
a) sampai di mana jangkauan akal manusia, b) di mana letak batas akal manusia.11
________________

Berdasarkan kedua hal itu ia membicarakan soal-soal agama alamiah danetika.Maksudtujuannya tidak lain ialah mengusahakan agar hidup kemasyarakatan zamannya itu sesuai dengan tuntutan akal.
Mengenai jiwa dikatakan, bahwa kita tidak mempunyai gagasan tentang jiwa (pengaruh Locke).Yang kita amati hanyalah gejala-gejala psikis. Pengetahuan kita tidak sampai kepada adanya suatu substansi jiwa yang berdiri sendiri. Oleh karena agama dipandang sebagai terbatas kepada beberapa perintah kesusilaan, maka ia menentang segala dogma, dan menentang agama.
Ia adalah pendukung vokal terhadap reformasi sosial walaupun Perancis saat itu menerapkan aturan sensor ketat dan ancaman hukuman yang keras bagi pelanggarnya. Ia sering menggunakan karyanya untuk mengkritik dogma gereja dan institusi Perancis pada saat itu. Voltaire dianggap sebagai salah satu tokoh yang paling berpengaruh pada zamannya.
1.   Immanuel Kant (1724 – 1804)
Immanuel Kant (lahir di Königsberg, 22 April1724 – meninggal di Königsberg, 12 Februari1804 pada umur 79 tahun) adalah seorang filsufJerman. Karya Kant yang terpenting adalah Kritik der Reinen Vernunft, 1781. Dalam bukunya ini ia “membatasi pengetahuan manusia”. Atau dengan kata lain “apa yang bisa diketahui manusia.” Ia menyatakan ini dengan memberikan tiga pertanyaan:
·         Apakah yang bisa kuketahui?
·         Apakah yang harus kulakukan?
·         Apakah yang bisa kuharapkan?
Pertanyaan ini dijawab sebagai berikut:
·         Apa-apa yang bisa diketahui manusia hanyalah yang dipersepsi dengan panca indra. Lain daripada itu merupakan “ilusi” saja, hanyalah ide.
·         Semua yang harus dilakukan manusia harus bisa diangkat menjadi sebuah peraturan umum. Hal ini disebut dengan istilah “imperatif kategoris”. Contoh: orang sebaiknya jangan mencuri, sebab apabila hal ini diangkat menjadi peraturan umum, maka apabila semua orang mencuri, masyarakat tidak akan jalan.
·         Yang bisa diharapkan manusia ditentukan oleh akal budinya. Inilah yang memutuskan pengharapan manusia.
Ketiga pertanyaan di atas ini bisa digabung dan ditambahkan menjadi pertanyaan keempat: “Apakah itu manusia?”12
Tujuan utama dari filsafat kritis Kant adalah untuk menunjukkan, bahwa manusia bisa memahami realitas alam (natural) dan moral dengan menggunakan akal budinya.Pengetahuan tentang alam dan moralitas itu berpijak pada hukum-hukum yang bersifat apriori, yakni hukum-hukum yang sudah ada sebelum pengalaman inderawi.Pengetahuan teoritis tentang alam berasal dari hukum-hukum apriori yang digabungkan dengan hukum-hukum alam obyektif.Sementara pengetahuan moral diperoleh dari hukum moral yang sudah tertanam di dalam hati nurani manusia.
Kant menentang Empirisme dan Rasionalisme. Empirisme adalah paham yang berpendapat, bahwa sumber utama pengetahuan manusia adalah pengalaman inderawi, dan bukan akal budi semata. Sementara Rasionalismeberpendapat bahwa sumber utama pengetahuan adalah akal budi yang bersifat apriori, dan bukan pengalaman inderawi. Bagi Kant kedua pandangan tersebut Kant juga berpendapat bahwa moralitas memiliki dasar pengetahuan yang berbeda dengan ilmu pengetahuan (science).


      

 _____________



DAFTAR PUSTAKA
Akhmadi,asmoro.2003. filsafatislam jakarta : Raja Gravindo Persada.
 Hadiwijono,Harun.Sari Sejarah Filsafat Barat 2(Cet IX ;Yogyakarta: Kanisius 1993)
R.Ravertz, The Philosophy of Science.diterjemahkan,Saut Pasaribu (Cet I ;Yogykarta:Pustaka
Pelajar 2004)

S.Praja.Juhaya,Aliran-aliran filsafat dan etika.(Cet II;Jakarta:Prenada Media 2005).


Posting Komentar

0 Komentar