MAKALAH
AKHLAK
KEPADA ANAK YATIM DAN FAKIR MISKIN
DISUSUN
OLEH
Iskandar
( 15641008 )
Dosen
Pembimbing : Beni Azwar Mpd.Kons
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP
(STAIN CURUP)
2016
KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum Wr. Wb
Alhamdulillahirobbil
‘alamin, berkat rahmat taufik dan hidayah Allah SWT, yang telah memberikan
berbagai nikmat kepada kita. Diantaranya nikmat sehat, sehingga dapat
menyeleseikan makalah ini dalam rangka untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata
Kuliah AKHLAK yang berjudul
AKHLAK TERHADAP ANAK YATIM DAN FAKIR MISKIN Dalam penulisan makalah ini,
penulis menyadari sepenuhnya akan kekurangan dan keterbatasan dalam penyajian
makalah. Maka, dari itu kami mohon ma’af, dan tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini, Mudah-mudahan makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Wassalamu alaikum Wr. Wb
Curup, April
2016
Penyusun
Daftar
isi
Kata pengantar.............................................................................
BAB 1 Pendahulaun
Latar belakang
..........................................................
Rumusan
masalah.....................................................
Tujuan penulisan........................................................
BAB 2 Pembahasan
A.akhlak terhadap anak
yatim.....................................
B. akhlak terhadap fakir
miskin....................................
BAB 3 penutup
Kesimpulan.................................................................
Saran...........................................................................
Daftar
pustaka................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1 Latar
Belakang Masalah
Dalam pergaulan sehari – hari antara kita sesama Manusia, tentu
berbeda latar belakang, sosial, budaya agar hubungan ini berjalan dengan baik tentu
ada aturan yang harus kita jalankan, bagi kita umat Islam tata cara bergaul
tersebut telah diatur dalam Al-Qur’an dan sunnah Rasulllah SAW yang sering kita
sebut dengan sifat terpuji atau akhlak terpuji.
Dalam pembahasan yang akan kami
terangkan pada makalah ini, bahwa kami akan mengemukakan bagaimana akhlak kita
terhadap anak yatim dan akhlak terhadap fakir miskin dan kami mengajak para dermawan untuk bersama-sama
memperhatikan anak yatim ,dan fakir miskin.
Hal ini kami susun dalam bentuk sebuah
makalah, disamping untuk menambah wawasan kami sebagai pemakalah mengenai
pembahasan ini, dan juga dengan pembahasan ini agar kami dan segenap pembaca
lainnya mampu menjadikan ilmu ini sebagai salah satu rujukan dalam melakukan
pergaulan dalam kehidupan sehari – hari. Kemudian juga pembahasan ini kami buat
sebagai bentuk tugas dari mata kuliah materi akhlak dan pembelajarannya di
STAIN CURUP.
2. Rumusan
Masalah
a. Apa
pengertian anak yatim?
b.
Bagaimana akhlak terhadap anak yatim?
c.
Apa pengertian fakir miskn?
d.
Bagaimana ahklak terhadap fakir miskin?
3. Tujuan
Penulisan
a.
Agar dapat menjelaskan pengertian anak yatim dan fakir miskin
b.
Agar dapat mengetahui bagaimana akhlak terhadap anak yatim dan fakir miskin
BAB II
PEMBAHASAN
A.KHLAK TERHADAP ANAK YATIM
DAN FAKIR MISKIN
1.
Pengertian anak yatim
Anak yatim adalah seorang
anak yang ditinggal mati oleh ayahnya sebelum dia berusia baligh. Allah Ta’ala
telah memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada anak yatim, begitu pula Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan kita juga untuk berbuat baik
kepadanya dalam beberapa hadits. Alasan dari hal: karena seorang anak yatim
merasa patah hatinya disebabkan kematian ayahnya, sehingga dia membutuhkan
perhatian dan kasih sayang. Dan berbuat baik kepada anak yatim itu sesuai
dengan kondisi.
2. Akhlak
terhadap anak yatim
1. Akhlak kepada anak yatim, bisa dengan beberapa cara :
v Memberinya makan dan
pakaian, serta menanggung kebutuhan-kebutuhan pokoknya
Mengusap kepalanya serta menunjukkan kasih sayang
kepadanya. Tindakan ini akan mempunyai pengaruh besar terhadap kejiwaan anak
yatim. Ibnu Umar rodhiyallohu ‘anhu jika melihat anak yatim, beliau
mengusap kepalanya dan memberinya sesuatu.
v mengharuskan di beri hukuman
maka bersikap lemah-lembut dalam mendidiknya.Membiayai sekolahnya, sebagaimana seseoang ingin menyekolahkan anaknya.
v Mendidiknya dengan ikhlas,
sebagaimana keikhlasanya dalam mendidik anak kandungnya sendiri.
v Jika ia melakukan perbuatan
yang
v Bertakwa kepada Alloh dalam
mengelola harta anak yatim, jika anak yatim itu mempunyai harta kekayaan.
Jangan sampai hartanya di habiskan karena menginginkan agar anak yatim itu
kelak tidak meminta hartanya kembali. Sebaliknya, hartanya harus di jaga,
sehinga ketika ia telah dewasa, harta tersebut dikembalikan kepadanya.
v Mengembangkan harta anak
yatim dan bersikap ikhlas di dalamnya, sehingga hartanya tidak habis oleh
zakat.
2. hak-haknya anak yatim, meliputi:
a. Mencukupi pakaian yang mereka perlukan,
memperhatikan pakaian mereka, termasuk biaya loundry serta perbaikan dan
waktunya ganti. Juga pakaian untuk bermain, ke sekolah, untuk shalat, untuk
berolah raga, pakaian ganti dan pakian apa saja yang mereka perlukan dengan
jumlah yang cukup, perawatan, dan kebersihan pakaian mereka.
b. Memberinya tempat tinggal yang melindungi, menaungi
dari hujan, terik matahari, maupun binatang-binatang pengganggu. Jadi tempat
tinggal yang kita sediakan haruslah kuat, bersih dan sehat, cukup ventilasi,
sinar matahari, tidak bocor. Juga wajib menyediakan, merawat dan mengawasi
serta meneliti kalau-kalau ada kerusakan dan kekurangan pada bangunan tempat
tinggal mereka.
c. Menjamin makanan yang cukup bagi mereka meliputi
makan pagi, siang, sore atau malam, yang mencukupi karbohidrat, vitamin,
protein dan mineral lainnya. Kita cukupi mereka dengan buah, ikan, susu, madu,
sayur dan sebagainya. Secara rutin maupun bergantian.
Alat dan peralatan hidangan makan harus yang bersih
dan sehat, jangan dari bahan plastik yang ditengarai mengandung zat yang
berbahaya seperti formalin, karatan dan lain-lain. Mencucinya juga harus
bersih, jangan sampai menyisakan kotoran maupun obat pencuci yang berbahaya
pula. Jauhkan mereka dari makanan kemasan yang mengan-dung bahan berbahaya, seperti
zat pewarna, sodium benzoat, alkohol, dan sebagainya sebab dapat berpengaruh
sangat buruk pada perkembangan dan kesehatan otak dan tubuh mereka. Seperti
permen-permen dan makanan ringan lainnya. Penyajian kepada mereka harus dengan
sebaik-baiknya, ikhlas, sabar, lembut penuh perhatian dan kasih sayang.
d.Menjaga kesehatan mereka, Selain memperhatikan menu
makanan, pakaian, dan tempat tinggal mereka,
kita juga harus memperhatikan dan menjaga kesehatan mereka.
Sejak lahir
tahnik lah dengan lumatan kurma, minumkan ASI pertama dengan memperhatikan
kebersihan tubuh mereka. Air minumnya, rambut dan kukunya, gigi, hidung dan
telinganya, serta gigi dan jari jemari juga seluruh tubuhnya kita bersihkan dan
jaga kesehatannya. Periksakan kesehatan mereka atau Cek Up, dan selalulah
meraba atau mengusap rambut dan kepala mereka dengan kasih sayang sehingga kita
selalu mengetahui perubahan kondisi kesehatan mereka. Segera tangani atau bawa
ke dokter bila ada keluhan atau gejala sakit.
Latihlah mereka makan minum dengan tangan kanan dan
secukupnya, tidur berbaring ke sisi kanan sambil berdo'a. Menepati waktu tidur
yaitu tengah hari sebentar, malam hari sesudah Isya' dan bangun menjelang
shalat subuh. Menjauhkan mereka dari lingkungan yang kotor dan penyakit
menular.
e.Melatih dan membina jasmaninya
Latihlah berolah raga, ajak dan jagalah dalam
bermainnya. Ajaklah berjalan-jalan, berlari-larian, berenang, menaiki
kendaraan. Perhatikan latihan dan kondisi tubuhnya, juga teman berlatihnya,
jangan sampai mendekati tempat, atau teman yang mem-bahayakannya.
f. Mendidik mereka dengan sebaik-baiknya
Penuhi alat dan sarana pendidikan mereka, pilihkan
bahan yang bagus seperti kertas, pena, penghapus, dll, dari bahan yang tidak
membahayakan kesehatan mereka. Perhatikan selalu kerapian barang-barang mereka,
latihlah mereka untuk bisa merawatnya dengan sabar dan tekun.
Carikan tempat pendidikan yang
menunjang mereka menuju pendidikan islami, yang bertujuan membinanya kepada
ketaqwaaan, mencintai Al-Qur'an dengan keteladanan para pembina yang
berakhlaqur karimah. Bimbinglah untuk mampu melaksanakan tata tertib lembaga
pendidikan (Sekolah-Madrasah-Pondok)nya.
Jauhkan mereka dari tempat,
teman dan benda-benda yang menyebabkan mereka berakhlaq buruk. Seperti kaset,
CD, film, majalah yang tidak mengandung unsur pendidikan, bahkan merusak akhlaq
mereka.
Berilah
mereka rizki yang halal, dijauhkan dari harta riba, haram, maupun syubhat,
serta peringatkan mereka dari perbuatan dan ahklaq yang dilarang Agama serta
jelaskan keutamaan akhlaq-akhlaq karimah yang harus senantiasa mereka sandang.
B. akhlak terhadap fakir miskin
1. pengertian
fakir dan miskin
Fakir adalah orang yang benar-benar tidak mampu dalam
artian dia tidak memiliki pekerjaan yang
tetap dan tidak memiliki penghasilan sama sekali. Sedangkan miskin adalah orang
yang memiliki pekerjaan akan tetapi hasil dari pekerjaan nya tidak mencukupi
kebutuhannya sehari-hri.
2.Ahklak
terhadap fakir dan miskin
·
Memberi sedekah kepada fakir dan miskin
Beberapa hadis tetang Memberi sedekah kepada fakir dan miskin
Meberikan sedekah
kepada fakir miskin, “Orang
yang mengusahakan bantuan (pertolongan) bagi janda dan orang miskin ibarat
berjihad di jalan Allah dan ibarat orang shalat malam” (HR. Bukhari)
“Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari
kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain” (HR.
Ahmad)
“Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit
(dari kalanganmu) dengan bersodaqoh dan persiapkan doa untuk menghadapi
datangnya bencana” (HR. Ath-Thabrani)
“Turunkanlah
(datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sodaqoh” (HR.
Al-Baihaqi)
“Tiap-tiap amalan makruf (kebajikan) adalah sodaqoh.
Sesungguhnya di antara amalan makruf ialah berjumpa kawan dengan wajah ceria
(senyum) dan mengurangi isi embermu untuk diisikan ke mangkuk kawanmu” (HR.
Ahmad)
- .Memberi makan
kepada fakir miskin
Setiap kita (muslim) pasti pernah merasa lapar
dan berkehendakkan makanan. Setiap tahun kita berpuasa, sebulan (Ramadhan)
lamanya. Selain taat
pada perintah Illahi, puasa juga adalah latihan untuk kita merasa kepayahan
fakir miskin. Seharian
kelaparan, alangkah gembiranya hati apabila diberi rezeki ketika berbuka.
Terasa nikmat apabila perut yang kosong diisi makanan. Latihan berlapar dan nikmatnya berbuka ini hendaklah diinsafi dan
diterjemahkan didalam kehidupan seharian, sepanjang tahun.
Kita sentiasa sahaja berselisih dengan fakir miskin
dalam kehidupan seharian. Peminta sedekah, mereka yang merempat di kaki lima dan orang kurang
siuman ada di mana-mana sahaja. Jangan dilupa ahli keluarga dan sabahat
handai yang tidak berkemampuan. Dikala kita bergembira dengan rezeki yang Allah
beri, ingatlah mereka ini sedang berlapar. Inilah
peluang membuktikan nilai Ihsan kita. Apa salahnya jika dibeli sebungkus
nasi untuk mereka yang merempat? Apa salahnya dihulurkan sedikit wang kepada
peminta sedekah dan, apa salahnya kita memberi wang (yang
sememangnya hak mereka) kepada saudara dan rakan kita yang miskin Ingatlah, rezeki kita Allah yang beri. Allah berfirman,
“Dan tuntutlah dengan harta
kekayaan yang telah dikurniakan Allah kepadamu akan pahala dan kebahagiaan hari
akhirat dan janganlah engkau melupakan bahagianmu (keperluan dan bekalanmu)
dari dunia; dan berbuat baiklah (kepada hamba-hamba Allah) sebagaimana Allah
berbuat baik kepadamu (dengan pemberian nikmatNya yang melimpah-limpah); dan
janganlah engkau melakukan kerosakan di muka bumi; sesungguhnya Allah tidak
suka kepada orang-orang yang berbuat kerosakan “. Al-Qasas 28:77
Maka, marilah kita insaf akan bagaimana lapar dan
inginnya mereka (fakir miskin) kepada sesuap makanan.
Gembirakanlah mereka dengan sedikit rezeki yang Allah kurniakan kepada kita
BAB III
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Anak yatim adalah seorang anak yang ditinggal mati
oleh ayahnya sebelum dia berusia baligh. Allah Ta’ala telah memerintahkan kita
untuk berbuat baik kepada anak yatim, begitu pula Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam menganjurkan kita juga untuk berbuat baik kepadanya dalam
beberapa hadits. Alasan dari hal: karena seorang anak yatim merasa patah
hatinya disebabkan kematian ayahnya, sehingga dia membutuhkan perhatian dan
kasih sayang. Dan berbuat baik kepada anak yatim itu sesuai dengan kondisi.
2. SARAN
Sebelumnya kami
penyusun makalah ini mohon ma’af apabila terdapat kesalahan dalam penulisan
kata-kata, dan makalah kami pun di sini masih belum sempurna, untuk itu
sekiranya apabila teman-teman masih belum cukup atau belum puas pembahasan-pembahasan
di dalam makalah kami ini di sarankan untuk mencari sumber referensi dari
buku-buku atau sumber-sumber yang semacamnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Amiruddin,AMM.
2008, Aqidah dan akhlak: Beda Masalah
Kontemporer, Bandung: khazana intek tual.
Ahmad Qodiry Al
Ahdal, Abdullah. 1992 M, Tanggung Jawab
Islam, Dina Utama Semarang
0 Komentar